Seorang balita perempuan di Ngawi meninggal dunia dengan kondisi mulut berbusa dan hidung keluar darah. Polisi melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Korban yang berinisial AY (3) merupakan anak perempuan dari pasangan pasutri Bambang dan Pipit di Desa Tempuran Kecamatan Paron. Autopsi dilakukan karena polisi menemukan banyak kejanggalan kematian korban.
"Kita masih melakukan autopsi terhadap jenazah balita anak dari orang tua berinisial B dan P, warga Desa Tempuran Kecamatan Paron," ujar Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Agung Joko Haryono saat dikonfirmasi detikJatim Senin (5/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita masih melakukan autopsi terhadap jenazah balita anak dari orang tua berinisial B dan P, warga Desa Tempuran, Kecamatan Paron. Kondisi jenazah mulut berbusa dan hidung keluar darah," imbuh Joko.
Meski melakukan autopsi, namun polisi mengaku belum bisa memeriksa keterangan dari kedua orang tua korban. Ini karena kondisinya masih syok sehingga belum dilakukan penggalian keterangan lebih lanjut.
"Ibu korban masih syok belum bisa dimintai keterangan dan ayah korban masih kerja belum pulang," jelas Agung.
Polisi sendiri datang saat jenazah hendak dimandikan sekitar pukul 15.00 WIB. Kedatangan itu setelah menerima laporan adanya kematian balita yang tak wajar.
(abq/iwd)