Tim sepakbola Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Malang mewakili Indonesia dalam ajang Bangkok International Super Cup 2023 di Thailand. Talenta muda asal Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang ini bertolak menuju Negeri Gajah Putih sejak 30 Mei 2023 lalu.
Tim Matsanema FC diisi oleh 11 atlet yaitu: Aydin Zada Azura, M Diki Saputra, Sandy Dwi Andriansyah, Ahmad Zidane Yahya, Fahrul Fitradiansyah, Hasbi Irsyadul Khoir, dan Kekey Achmad Wildan. Lainnya adalah, Wildan Alviansyah P, Bagus Candra Kusuma, M Balqist Al Wizen, Adam Eka Gusti P. Mereka merupakan pelajar asal Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, sebuah wilayah di bagian selatan Kabupaten Malang. Rata-rata para pemain merupakan pelajar yang duduk di bangku kelas 7 dan 9.
Yohanes Amin, MPD, guru PJOK sekaligus pendamping tim selama berlaga di Bangkok mengatakan, turnamen digelar mulai 3 Juni 2023 sampai 4 Juni 2023. Ada 16 tim yang ikut dalam kompetisi untuk usia di bawah 17 tahun. Mereka berasal dari berbagai negara, baik Asia, Eropa, maupun Afrika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan turnamen pertama yang diikuti Matsanema untuk usia di bawah 17 tahun. Turnamen digelar mulai 3 sampai 4 Juni 2023. Pesertanya dari berbagai negara," terang Yohanes berbincang dengan detikJatim, Senin (5/6/2023).
Yohanes mengaku, ada 11 pertandingan yang harus diselesaikan Matsanema FC sebelum memasuki babak final melawan Jerman. Ia bersyukur, anak didiknya bisa mengakhiri pertandingan berat itu dengan skor 1-0.
"Ada 11 pertandingan dalam turnamen ini dan terakhir bermain melawan Broomgrove Internasional School, tim sepakbola asal Jerman dengan skor 1-0. Kami merebut jaura ketiga," ujarnya.
Rencananya skuat Matsanema FC akan kembali ke Tanah Air pada 6 Juni 2023 besok. Banyak pengalaman yang diperoleh selama mengikuti turnamen bergengsi tingkat pelajar dari seluruh dunia itu.
"Tentu banyak pengalaman bagi anak-anak, dan kita berharap mereka bisa menjadi pemain profesional nantinya," harapnya.
![]() |
Cuaca panas yang melanda Bangkok sepanjang turnamen menjadi kendala besar bagi tim Matsanema. Untungnya tim sudah tiba di Bangkok sebelum turnamen digelar. Sehingga mereka dapat beradaptasi lebih dulu.
"Kendalanya kemarin cuaca panas sekali, suhu mencapai 37 derajat celsius. Jadi sangat menguras tenaga anak-anak. Tapi untungnya tanggal 31 Mei sudah datang, dan sempat ujicoba dengan timnya Thailand besok harinya. Jadi bisa membantu adaptasi," ungkapnya.
Yohanes Amin mengatakan, bahwa proses seleksi awalnya dilakukan untuk menyaring pemain bertalenta untuk turnamen ini. Setelah itu, training center (TC) digelar selama tiga bulan untuk menyiapkan mental, fisik pemain dalam mengikuti event internasional.
"Awal-awal kita seleksi dulu, cari pemain yang benar-benar berbakat, bertalenta. Kemudian kita laksanakan TC selama tiga bulan untuk menyiapkan fisik, mental pemain menghadapi event internasional," katanya.
Ke depan, lanjut Yohanes, pihaknya akan menata sebaik mungkin. Bbagaimana tim sepakbola di sekolah bisa terus berprestasi dan secara akademik para pelajar tidak tertinggal.
"Jadi nanti kegiatan sepakbola dan mengajar kita susun schedule sebaik mungkin agar nilai akademik mereka tidak tertinggal," pungkasnya.
(dpe/dte)