3. Tetiba Ditemukan Bunuh Diri
Korban mengakhiri hidupnya saat kakaknya berpamitan mandi dan menghubungi sopir truk yang menuju ke Kalimantan. Saat hendak berangkat, Rendra mencari korban sembari memanggil namanya.
"Karena tidak ada jawaban, kakak korban masuk ke dalam kamarnya dan didapati korban sudah meninggal dalam keadaan gantung diri," tutur Alimin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditemukan, kondisi leher korban terikat tali tampar. Melihat adiknya gantung diri, kakak korban berusaha menurunkan korban.
"Karena berat, saksi Rendra memanggil pertolongan dan mengambil pisau untuk memotong tali tersebut. Namun saat Rendra kembali ke kamar, korban ditemukan sujud di samping tempat tidur. Saat diangkat, korban sudah tidak bernyawa," tambah Alimin.
4. Tinggalkan Surat Wasiat
Alimin mengatakan saat mengevakuasi jenazah korban, polisi menemukan surat yang ditulis korban sebelum bunuh diri. Dalam surat tersebut, korban meminta maaf telah menjadi beban keluarga.
"Di tempat tidur tersebut ada surat ya ditulis korban dengan isi permintaan maaf kepada keluarganya dan tidak mau merepotkan keluarganya," kata Alimin.
Alimin menambahkan, dalam tulisan tersebut korban meminta maaf kepada pamannya yang sudah dianggap sebagai ayah sendiri. Ia tak ingin kembali pulang ke Kalimantan lantaran tak ingin membebani orang tua kandungnya.
"Ia juga menulis pola sandi HP miliknya agar keluarga di Benjeng bisa membuka HP tersebut. Sehingga bisa mengirim foto surat wasiat itu ke keluarga yang berada di Kalimantan," tambah Alimin.
Baca juga: Malang Darurat Bunuh Diri! |
5. Isi Surat Wasiat yang Bikin Nyesek
Berikut isi surat wasiat yang ditulis korban sebelum bunuh diri:
Buat Keluarga di Ploso (Dusun Ploso)
Aku minta maaf bila selama iki gawe salah, trutama gawe neng Rati. Sepurane seng akeh ... trus gawe ayah Sholeh (Pamannya), mator suwun wes gelem nompo aku... sepurane seng akeh yo yah nek aku sering gawe resek ndok kene. Gawe kakak, sepurane aku sering gawe mangkel. Aku emoh balik nang Kaltim, tambah gawe beban nang kono.
Tolong nek aku wes gak onok, fotoen surat iki kirimno nang mamae Arsyel - ambek ibu.
Aku jaluk kuburanku ndok pinggire ibu Yatimah. Aku pamit."
(Aku minta maaf bila selama ini buat salah. Terutama untuk ning Rati. Maaf yang banyak... Terus untuk ayah Sholeh (pamannya) terima kasih sudah mau menerima aku... Maaf yang banyak ya yah kalau aku sering buat masalah di sini. Untuk kakak maaf aku sering buat kesal. Aku tidak mau balik ke Kaltim, tambah buat beban di sana.
Tolong kalau aku sudah tiada foto surat (wasiat) ini ke mamanya Arsyel dan ibu.
Aku minta kuburanku di pinggire ibu Yatimah. Aku pamit).
(hil/sun)