Surabaya -
Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.
Pria asal Samarinda, Kalimantan Timur berinisial I nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Ia diduga depresi karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Sebelum bunuh diri, I sempat meninggalkan wasiat yang isinya bikin nyesek.
I ditemukan gantung diri di Kecamatan Benjeng, Gresik. Korban ditemukan gantung diri di rumah pamannya bernama Sholeh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sederet fakta nyesek wasiat pria bunuh diri di Gresik karena gagal dapat kerja:
1. Diduga Depresi
Kapolsek Benjeng Iptu Alimin Tunggal menduga korban depresi hingga nekat mengakhiri hidupnya.
"Diduga depresi, karena mau dipulangkan kakaknya ke Kalimantan karena di sini nggak dapat pekerjaan," kata Alimin kepada detikJatim, Sabtu (3/6/2023).
Alimin menjelaskan, saat berada di Kalimantan korban tidak bekerja. Korban pun merantau ke Kota Pudak untuk mencari peruntungannya.
"Selama di Gresik, korban tinggal bersama pamannya bernama Sholeh. Korban sudah dua bulan di Gresik tapi belum mendapat pekerjaan," jelas Alimin.
2. Sempat Disuruh Pulang ke Kalimantan
Lantaran tak juga mendapat pekerjaan, kakak korban bernama Rendra (35) mendatangi korban dan memberi nasihat agar pulang ke Kalimantan. Setelah itu, kakak korban mengatur jadwal keberangkatan korban ke Kalimantan dengan menitipkan ke temannya yang menjadi sopir truk untuk berangkat ke Kalimantan.
"Mendapat tawaran tersebut, korban tak menolak dan menyetujui saran kakaknya tersebut. Namun, rupanya korban tidak mau dan memilih mengakhiri hidupnya," jelas Alimin.
Isi surat wasiat yang membuat nyesek, baca di halaman selanjutnya!
3. Tetiba Ditemukan Bunuh Diri
Korban mengakhiri hidupnya saat kakaknya berpamitan mandi dan menghubungi sopir truk yang menuju ke Kalimantan. Saat hendak berangkat, Rendra mencari korban sembari memanggil namanya.
"Karena tidak ada jawaban, kakak korban masuk ke dalam kamarnya dan didapati korban sudah meninggal dalam keadaan gantung diri," tutur Alimin.
Saat ditemukan, kondisi leher korban terikat tali tampar. Melihat adiknya gantung diri, kakak korban berusaha menurunkan korban.
"Karena berat, saksi Rendra memanggil pertolongan dan mengambil pisau untuk memotong tali tersebut. Namun saat Rendra kembali ke kamar, korban ditemukan sujud di samping tempat tidur. Saat diangkat, korban sudah tidak bernyawa," tambah Alimin.
4. Tinggalkan Surat Wasiat
Alimin mengatakan saat mengevakuasi jenazah korban, polisi menemukan surat yang ditulis korban sebelum bunuh diri. Dalam surat tersebut, korban meminta maaf telah menjadi beban keluarga.
"Di tempat tidur tersebut ada surat ya ditulis korban dengan isi permintaan maaf kepada keluarganya dan tidak mau merepotkan keluarganya," kata Alimin.
Alimin menambahkan, dalam tulisan tersebut korban meminta maaf kepada pamannya yang sudah dianggap sebagai ayah sendiri. Ia tak ingin kembali pulang ke Kalimantan lantaran tak ingin membebani orang tua kandungnya.
"Ia juga menulis pola sandi HP miliknya agar keluarga di Benjeng bisa membuka HP tersebut. Sehingga bisa mengirim foto surat wasiat itu ke keluarga yang berada di Kalimantan," tambah Alimin.
5. Isi Surat Wasiat yang Bikin Nyesek
Berikut isi surat wasiat yang ditulis korban sebelum bunuh diri:
Buat Keluarga di Ploso (Dusun Ploso)
Aku minta maaf bila selama iki gawe salah, trutama gawe neng Rati. Sepurane seng akeh ... trus gawe ayah Sholeh (Pamannya), mator suwun wes gelem nompo aku... sepurane seng akeh yo yah nek aku sering gawe resek ndok kene. Gawe kakak, sepurane aku sering gawe mangkel. Aku emoh balik nang Kaltim, tambah gawe beban nang kono.
Tolong nek aku wes gak onok, fotoen surat iki kirimno nang mamae Arsyel - ambek ibu.
Aku jaluk kuburanku ndok pinggire ibu Yatimah. Aku pamit."
(Aku minta maaf bila selama ini buat salah. Terutama untuk ning Rati. Maaf yang banyak... Terus untuk ayah Sholeh (pamannya) terima kasih sudah mau menerima aku... Maaf yang banyak ya yah kalau aku sering buat masalah di sini. Untuk kakak maaf aku sering buat kesal. Aku tidak mau balik ke Kaltim, tambah buat beban di sana.
Tolong kalau aku sudah tiada foto surat (wasiat) ini ke mamanya Arsyel dan ibu.
Aku minta kuburanku di pinggire ibu Yatimah. Aku pamit).