Kisah Jemaah Haji Blitar Perbaiki Kursi Roda di Tempat Sampah untuk Lansia

Kisah Jemaah Haji Blitar Perbaiki Kursi Roda di Tempat Sampah untuk Lansia

Erliana Riady - detikJatim
Sabtu, 03 Jun 2023 22:30 WIB
Abdul Aziz warga Bendosewu Kecamatan Talun  dan Eko Wahyudi, warga Selopuro asal Kabupaten Blitar
Jemaah haji Blitar perbaiki kursi roda/Foto: Istimewa (Dok Pribadi)
Blitar -

Kreativitas tak mengenal batas ditunjukkan dua jemaah haji asal Kabupaten Blitar. Bermodal empati tinggi ke jemaah haji lansia, mereka hunting kursi roda di tempat sampah untuk diperbaiki agar bisa dimanfaatkan lagi.

Rombongan haji Indonesia untuk tahun ini memang diprioritaskan untuk lansia. Karena jadwal keberangkatan jemaah lansia molor hingga 3 tahun akibat pandemi COVID-19. Tak heran jika jemaah dari Kabupaten Blitar tahun, jumlah lansianya dengan prosentase 30 persen lebih.

Perjalanan panjang rombongan haji, membuat beberapa lansia mengalami kelelahan fisik. Ditambah cuaca ekstrem di Arab Saudi membuat para jemaah lansia kehabisan tenaga untuk berjalan. Banyak dari beberapa lansia membawa kursi roda dari tanah air. Namun banyak juga yang tidak membawa karena percaya diri kondisi mereka akan baik-baik saja selama menjalankan ibadah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdul Aziz, warga Bendosewu Kecamatan Talun dan Eko Wahyudi, warga Selopuro adalah dua jemaah haji yang mempunyai empati tinggi. Dengan kreativitas yang mereka punya, keduanya berinisiatif mencarikan kursi roda untuk jemaah lansia yang kehabisan tenaga. Namun jumlah sarana ini terbatas disediakan pihak hotel di sekitar Masjid Nabawi, Madinah.

"Mas Eko lalu ngajak jalan-jalan di sekitar hotel. Jarak sekitar 500 meter dari Masjid Nabawi itu, kami menemukan gunungan rongsokan kursi bekas. Kami lihat kondisinya masih layak pakai. Hanya mur bautnya lepas atau tangkai kakinya hilang. Kami balik hotel untuk pinjam kunci inggris kepada petugas hotel," tutur Aziz di ujung telepon kepada detikJatim, Sabtu (3/5/2023).

ADVERTISEMENT

Awalnya petugas hotel bernama Jamal, warga negara Bangladesh yang bekerja di hotel itu curiga atas permintaan dua jemaah ini. Namun setelah dijelaskan, dia justru membantu Aziz dan Eko mengangkut beberapa bagian kursi roda yang bisa dikanibal untuk melengkapi kursi roda yang masih layak pakai.

Sebanyak 5 kursi roda yang rusak dibawa ke hotel. Beberapa bagian kursi roda yang masih laik kondisinya, dipasangkan satu dengan yang lain. Dalam 2 jam, kreativitas mereka ini menghasilkan dua buah kursi roda layak dan aman untuk dimanfaatkan kembali.

"Alhamdulillah dua kursi roda bisa dimanfaatkan lagi, karena jadwal kami begitu padat, untuk sementara hanya itu yang bisa kami kerjakan. Lansia yang kelelahan berjalan dari kloter 13 bisa bergantian memakainya," imbuhnya.

Bagi Aziz, yang mereka lakukan ini adalah bentuk kreativitas. Dia berharap, bisa menginspirasi jemaah haji lainnya agar tidak tergantung sepenuhnya pada layanan penyelenggara ibadah haji. Apalagi dalam kondisi dan situasi tertentu agar kegiatan yang direncanakan bisa berjalan lancar.

"Kreativitas itu bagian dari seni. Bagaimana kita menyikapi kebutuhan di saat kondisi tertentu. Semoga saja ini bisa menginspirasi siapapun untuk memanfaatkan barang sekitar kita. Dan kreatifitas kita bisa bermanfaat untuk orang lainnya," pungkasnya.




(abq/fat)


Hide Ads