Tak ada salahnya saat long weekend datang ke Kabupaten Trenggalek. Daerah yang dikenal sebagai salah satu penghasil durian terbesar di Jawa Timur ini mulai memasuki masa panen raya.
Kini kawasan tersebut diberi nama International Durio Forestry (IDF). Pusat hutan durian tersebut berada pesisir selatan di Kecamatan Watulimo, Trenggalek dengan luas mencapai lebih dari 650 hektare.
Menurut Kepala Desa Sawahan Yani Prasongko, mengatakan sejak satu bulan terakhir hutan durian di Kecamatan Watulimo mulai memasuki masa panen raya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Puasa kemarin itu sudah mulai panen, ini semakin ramai. Kemungkinan nanti masa panen sampai bulan 9," kata Yani Prasongko, Kamis (1/6/2023).
Pria yang juga berprofesi sebagai pedagang durian ini mengatakan tahun ini volume hasil panen diprediksi lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Terbukti saat ini jumlah pasokan buah durian dari petani mulai melimpah.
Menurutnya, pasokan buah durian di Kecamatan Watulimo tidak hanya berasal dari Desa Sawahan, namun juga desa-desa lain. Seperti Desa Dukuh, Karanggandu, Tasikmadu, Prigi, Pakel, Gemaharjo dan sejumlah desa lainnya.
Pada saat musim panen tiba, di kawasan sentra durian selalu ramai oleh sepeda motor trail modifikasi yang hilir mudik mengangkut durian dari hutan. Tak hanya itu puluhan pikap pedagang durian juga keluar masuk desa.
"Kalau volumenya ribuan, setiap hari di desa sini saja ada puluhan kendaraan yang keluar masuk untuk mengangkut durian," ujarnya.
Yani menambahkan, tingginya pasokan buah durian menjadi berkah tersendiri bagi para petani maupun pedagang. Sebab, pemasaran raja buah tersebut relatif lebih mudah dibandingkan jenis buah lain.
"Kalau durian itu mudah pemasarannya," jelasnya.
Kades mengaku buah durian dari Kecamatan Watulimo dipasok ke berbagai daerah, termasuk Jawa Tengah hingga Jakarta.
"Saya sendiri kirimnya ke berbagai daerah, ke Ponorogo, Madiun, Wonosobo, Jawa Barat, Jakarta dan daerah lain," kata Yani.
Durian dari Watulimo tersebut memiliki ratusan varian dengan cita rasa yang beraneka ragam. Meski demikian terdapat beberapa varian lokal unggulan yang menjadi buruan penikmat durian, antara lain Durian Ripto, Durian Kunir hingga Durian Rindu
"Yang ada namanya itu belum banyak, ratusan. Karena di sini ini jenisnya banyak sekali," imbuhnya.
Pada momen panen raya, sejumlah sentra durian di Kecamatan Watulimo juga banyak didatangi pecinta durian dari berbagai daerah. Mereka berburu durian langsung dari petani.
Salah seorang penggemar durian Defa, mengatakan berburu buah durian ke petani memiliki sensasi tersendiri, karena buahnya masih segar dan baru dipanen.
"Enaknya kalau langsung ke petani itu buahnya lebih fresh dan banyak pilihannya, mau yang murah sampai mahal juga ada," kata Defa.
Di tingkat petani durian Trenggalek dijual dengan harga bervariasi antara belasan ribu hingga ratusan ribu rupiah, tergantung ukuran dan jenis durian. Khusus untuk durian unggulan atau kualitas super dijual dengan sistem perkg.
Simak Video "Video: Kok Bisa Vietnam Jadi Raja Durian Baru?"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/fat)