Sebagai kota metropolis, banyak gedung megah dan tinggi di Surabaya. Di antara gedung-gedung megah itu, ternyata ada cukup banyak bangunan mangkrak dan tak sedap dipandang.
Mulai dari gedung yang sudah selesai dibangun tapi tidak ditempati, hingga yang baru setengah jadi. Seperti gedung mangkrak di Jalan Ngagel dan Jalan Embong Malang.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya Irvan Wahyudrajad mengakui ada cukup banyak gedung mangkrak. Tapi dia tidak bisa menyebut jumlah pastinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ngagel dan Embong Malang (yang paling tinggi). Lainnya banyak, kalau bangunan tinggi di atas 8 lantai nggak banyak. Di antaranya ya 2 itu," kata Irvan kepada detikJatim, Rabu (31/5/2023).
Menurutnya, ada sejumlah apartemen yang berhenti beroperasi karena faktor Pandemi COVID-19. Tetapi beberapa di antaranya kini sudah mulai beroperasi lagi.
"Saya berharap di Ngagel juga sama, ketika dulu bangunan di depannya sempat mangkrak, ada apartemen, ada perselisihan dengan konsumen, akhirnya terselesaikan dan dilanjutkan," ujarnya.
"Kemudian di Basuki Rahmat, dekat Bank Mandiri, itu juga bisa terselesaikan dan sekarang sudah dibangun hotel," jelasnya.
Soal bangunan mangkrak di bawah 8 lantai, Irvan mengakui DPRKPP belum mendata secara menyeluruh. Dia hanya meyakinkan jika jumlah gedung tinggi lebih dari 8 lantai yang mangkrak tidak terlalu banyak.
"Bangunan tinggi nggak banyak. Tapi satu demi satu terselesaikan, seperti di Basuki Rahmat itu," ujarnya.
Untuk bangunan mangkrak di Jalan Ngagel, pekan depan pihaknya akan memanggil kembali pengembang yang sebelumnya sudah diberi teguran agar untuk mencari tahu akar permasalahannya.
"Kami sudah melakukan pemanggilan ke pengembang agar segera menyelesaikan. Atau barangkali pengembang lain bisa me-take over bangunan itu," katanya.
(dpe/dte)