Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.
Sejumlah kasus bunuh diri ditemukan di Kota Malang. Salah satunya yakni kasus pemuda yang meloncat dari atas Jembatan Soekarno-Hatta (Suhat). Melihat hal ini, polisi akan memetakan jembatan yang rawan dipakai untuk bunuh diri.
Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto mengatakan, keberadaan jembatan atau fasilitas publik yang berpotensi dijadikan percobaan dan bunuh diri sebisa mungkin akan dilakukan langkah pencegahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah pencegahan ini misalnya memasang pagar pembatas pada jembatan. Polisi juga sedang memetakan jembatan yang rawan dipakai bunuh diri.
"Saat ini sedang kita lakukan pendataan, jembatan-jembatan mana saja di lima kecamatan yang berpotensi digunakan untuk bunuh diri. Kemudian kita bisa melakukan upaya pencegahan bersama forkopimda, misalnya dengan memasang pagar pengaman," tutur Budi kepada detikJatim, Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Malang Darurat Bunuh Diri! |
Budi menilai, adanya kasus percobaan hingga bunuh diri di Kota Malang merupakan persoalan serius. Menurut Budi, hal ini harus segera dilakukan upaya pencegahan.
Polresta Malang, tambah Budi, senantiasa melakukan pencegahan dengan edukasi, lalu menggelar program konseling dengan melibatkan berbagai pihak.
"Kita akan buat telaah, ataupun kajian di mana saja jembatan ataupun fasilitas publik yang mungkin bisa digunakan untuk aksi tersebut. Ini juga sedang kumpulkan data tahun 2023, 2022, dan 2021. Langkahnya apa, untuk melakukan antisipasi. Selain memberikan edukasi, dan trauma healing melalui kampus, dan media sosial," terang Budi Hermanto.
Sementara ditanya soal peningkatan kasus bunuh diri di Kota Malang, Budi menyebut, jika berkaca pada peristiwa yang terjadi, dapat disimpulkan adanya peningkatan. Dengan terjadinya tiga kasus dalam kurun beberapa sepekan terakhir.
"Kalau kita lihat sementara ini, kemarin, satu minggu kemarin sudah terjadi tiga. Artinya kalau dibilang meningkat ada lah, tapi kita kan melihat persoalan itu karena apa?" jelasnya.
"Memang karena diri pribadi, persoalan kesehatan, kejiwaan, persoalan rumah tangganya. Tapi ya itu merupakan suatu bagian yang harus kita selesaikan bersama dan ini menjadi persoalan kita bersama. Bukan hanya menyalahkan pribadi yang melakukan, tetapi sudah menjadi persoalan bersama. Kenapa? Kita yang harus terlibat," tegasnya.
Sebelumnya, seorang pemuda nekat bunuh diri dengan meloncat dari Jembatan Suhat (Soekarno-Hatta), Jumat (26/5/2023) sore. Warga Kabupaten Malang, itu pernah mencoba bunuh diri di tempat yang sama pada 1 Agustus 2022. Namun saat itu, niat korban digagalkan oleh pengendara dan petugas kepolisian yang berada di lokasi.
(hil/dte)