Menunaikan ibadah haji adalah impian setiap muslim, termasuk seorang tukang pijat di Lamongan ini. Ia menabung selama 30 tahun untuk bisa menunaikan rukun Islam ke lima tersebut. Bukan tanpa alasan, ia juga memilih layanan ONH Plus agar bisa segera berangkat.
Adalah Tarmi (53) warga Desa Banjarejo, Kecamatan Sukodadi yang mengaku bersyukur karena impiannya untuk bisa menunaikan ibadah haji bisa terwujud tahun ini. Jerih payahnya selama 30 tahun menjadi tukang pijat ia tabung agar bisa menunaikan ibadah haji melalui Ongkos Naik Haji (ONH) Plus.
"Niat untuk bisa berangkat haji itu sudah ada sejak lama. Namun, uang tabungan baru cukup untuk mendaftar haji beberapa tahun terakhir ini," kata Tarmi saat berbincang dengan wartawan, Minggu (28/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya, lanjut Tarmi, ia sudah akan berangkat untuk naik haji pada 2019 lalu dengan layanan ONH Plus. Pandemi COVID membuat niatnya untuk ibadah ke Tanah Suci itu tidak bisa terlaksana dan baru terwujud tahun ini.
Selama ini, Tarmi hidup seorang diri tanpa suami maupun anak. Sedangkan uang yang ditabung merupakan murni dari hasil pekerjaannya sebagai tukang pijat selama 30 tahun.
"Uang hasil dari menjadi tukang pijat itu saya kumpulkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya mulai bisa membayar ONH Plus," ujarnya.
Tarmi memilih memakai ONH plus VIP pun bukan tanpa alasan. Tarmi menyebut, ia memilih ONH Plus karena daftar tunggu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan ONH reguler. Pada awalnya, Tarmi mengaku akan mendaftar haji reguler tapi karena masa tunggu yang bisa mencapai 15 tahun membuatnya memilih ONH Plus.
"Saya khawatir karena usia saya sudah tua dan harus menunggu lama kalau ONH reguler, sehingga saya akhirnya memilih mendaftar haji plus dengan ongkos naik haji plus, agar masa tunggunya tidak terlalu lama," ungkap Tarmi.
Meski biaya haji plus mahal dan tak semua orang sanggup memenuhinya, Tarmi dengan tekad dan semangatnya ternyata sanggup memenuhinya. Untuk mendaftar ONH plus, Tarmi harus merogoh kocek Rp 250 juta tapi tak harus menunggu antrean berangkat.
Tarmi pun mengakui mendapatkan fasilitas ibadah lebih jika dibandingkan dengan ONH reguler. Fasilitas dan kemudahan itulah yang membuat Tarmi lebih tertarik.
"Antrean lebih cepat, sekitar 5 sampai 8 tahun dan tahun 2019 kemarin sebenarnya berangkat tapi karena pandemi jadi batal. Fasilitasnya juga berbeda," ungkap Tarmi.
Sementara, Direktur PT Elaf Indonesia Rizky Amelia membenarkan Tarmi menjadi salah satu jemaahnya yang akan menunaikan rukun Islam ke lima adalah seorang tukang pijat. Tidak hanya ONH plus, Tarmi juga sudah pernah ikut umrah VIP melalui layanannya.
"Beliau adalah tukang pijat dan pernah ikut umrah VIP di Elaf dan sekarang mau haji plus VIP dijadwalkan berangkat pada 17 Juni mendatang. Biayanya memang sekitar Rp 230 juta," ujar Amelia.
(abq/dte)