180 Calon jemaah haji Lamongan belum melakukan proses pelunasan. Selebihnya calon jemaah haji sudah melakukan pelunasan.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Lamongan, Abdul Ghofur membenarkan. Proses pelunasan hingga saat ini terus berjalan dan bisa dilihat di Siskohat.
"Saat ini masih proses pelunasan. Real time data Siskohat bisa dilihat jam 3 sore yang selalu update. Kalau sampai kemarin ada 180 yang belum pelunasan," kata Abdul Ghofur kepada detikJatim, Rabu (10/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika sampai penutupan pelunasan biaya haji belum terbayar, terang Ghofur, maka calon jemaah haji tersebut bisa dianggap menunda keberangkatan. Ghofur menyebut ada beberapa hal yang membuat calon jemaah haji menunda keberangkatan, yakni disertai dengan pernyataan dan non pernyataan.
"Selebihnya karena masih cadangan divmana cadangan ada yang melunasi ada yang tidak," ujarnya.
Beberapa alasan yang melatarbelakangi penundaan, menurut Ghofur, sebagian besar karena alasan keluarga. Alasan lain yang juga disertai surat pernyataan adalah menunggu, belum ada biaya, sakit, kesehatan meninggal dunia dan alasan kedinasan.
"Untuk yang non pernyataan yang kami himpun dari berbagai pihak terbanyak karena meninggal dunia, belum ada biaya, sakit, menunggu dan kesehatan," paparnya.
Ghofur menyebut agar jumlah calon jemaah haji yang berangkat sesuai dengan porsi kuota yang telah ditetapkan, maka kekosongan kuota tersebut bakal diisi calon jemaah haji cadangan. Tahun ini, Lamongan mendapat tambahan jumlah jemaah cadangan sebanyak 245 orang yang dihitung dari 15 persen kuota jemaah yang hendak diberangkatkan ke Tanah Suci.
"Calon jemaah haji cadangan ini urut porsi. Jadi, yang tidak bisa melunasi dengan alasan tadi, maka calon jemaah haji cadangan ini otomatis mengisi kursi jemaah yang menunda keberangkatan," imbuhnya.
Sebelumnya, Calon Jemaah Haji (CJH) asal Lamongan terdata 1.770 orang. Jumlah ini terdiri dari 1.625 orang ditambah cadangan sebanyak 145 orang. Sebagian di antara CJH asal Lamongan ini akan bergabung dengan daerah lain saat pembagian kelompok terbang (kloter).
(dpe/fat)