Cerita CJH Tertua Asal Lamongan, Baru Haji di Usia 98 Setelah 10 Tahun Menanti

Cerita CJH Tertua Asal Lamongan, Baru Haji di Usia 98 Setelah 10 Tahun Menanti

Eko Sudjarwo - detikJatim
Senin, 15 Mei 2023 15:49 WIB
Sukur bin Idin calon jemaah haji tertua asal Lamongan
Sukur bin Idin calon jemaah haji tertua asal Lamongan (Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Penantian berangkat menunaikan ibadah haji Sukur bin Idin (98) selama 10 tahun akhirnya berbuah manis. Pada tahun ini, calon jemaah haji (CJH) tertua Lamongan ini bakal berangkat ke Tanah Suci.

Warga Desa Balun, Kecamatan Turi ini sehari-hari bekerja sebagai petani. Ia mengaku saat pendaftaran haji didaftarkan oleh anak-anaknya.

"Yang mendaftarkan dan mengurus dulu ya anak-anak dan cucu-cucu saya," kata Sukur di sela-sela mengikuti manasik haji yang digelar oleh Kemenag Lamongan, Senin (15/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sukur mengaku telah siap lahir dan batin berangkat haji tahun ini. Meski tercatat sebagai jemaah tertua, namun Sukur mengaku merasa sehat.

Sukur mengaku tak mempunyai resep agar badan tetap sehat di usia yang hampir seabad ini. Ia hanya mengaku tetap bekerja ke sawah setiap hari dan makan nasi dengan lauk ikan asin saja.

ADVERTISEMENT

Saat ditanya soal pendidikannya, Sukur mengaku tak lulus Sekolah Dasar (SD). Sebab saat kelas 3 ia telah drop out dan bekerja.

"Saya dulu sekolah hanya sampai kelas 3 SD, tapi ijazah atau surat-suratnya tidak pernah saya urus," ujar Sukur.

Khafid, salah satu cucu Sukur menjelaskan kakeknya sebenarnya mendaftar haji bersama neneknya pada tahun 2017 lalu. Hanya saja, hingga saat ini sang nenek belum mendapat surat panggilan untuk berangkat menunaikan rukan islam ke 5 tersebut.

Ia menambahkan neneknya sempat mendapat panggilan untuk naik haji pada tahun 2021 lalu. Namun, panggilan untuk naik haji tersebut tidak diambil karena pada saat itu sedang tidak enak badan dan istri kakek tidak dipanggil.

"Daftar sekitar tahun 2017 lalu dan tahun 2021 mendapat surat panggilan untuk berangkat tapi tidak diambil karena pada saat itu sedang tidak enak badan dan nenek juga tidak mendapat panggilan padahal daftar berdua sehingga memutuskan untuk tunda dulu," jelas Khafid.

Menurut Khafid, meski harus berangkat tanpa neneknya, kakeknya telah mempersiapkan segala keperluan seperti administrasi hingga kesehatan telah dipenuhi semua. "Persiapan sudah semua, termasuk juga sudah cek kesehatan," ujar Khafid.

Pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini, sebanyak 1.574 CJH asal Lamongan akan berangkat ke Tanah Suci pada Juni mendatang.

Kepala Kemenag Lamongan Samsuri mengatakan pada tahun ini sebenarnya terdapat 1.574 jemaah yang seharusnya berangkat haji pada Juni mendatang. Namun sekitar 52 jemaah diketahui belum melunasi pembayaran.

Calon jemaah yang berangkat ini merupakan CJH yang tertunda pemberangkatannya pada tahun 2020, 2021 dan 2022 karena pandemi COVID-19.

"Porsi jamaah haji Lamongan, tahun ini sejumlah 1.626 terdiri dari lunas tunda tahun 2020-2022 (karena COVID-19) dan porsi 2023 sejumlah 1.553 ditambah 73 jemaah program prioritas lansia dan berjalannya waktu yang melunasi sejumlah 1.574 dan tidak lunas 52," terang Samsuri.

Samsuri menjelaskan CJH Lamongan yang akan berangkat haji terbagi 3 kelompok terbang (kloter) yaitu kloter 19, 20 dan 21 yang direncanakan masuk asrama haji 30 Mei mendatang.

CJH dari Lamongan ini, direncanakan masuk asrama haji 30 Mei dan berangkat 1 Juni. Selain Sukur yang menjadi CJH tertua, ada juga 73 jamaah yang berusia lansia yakni usia 85-98 tahun.

Sedangkan jemaah haji termuda yakni bernama Akbar Nur Husni Ardhi bin Jakfar Makruf Arjono berasal dari Sidokumpul, Lamongan. Ia tercatat sebagai jemaah haji dengan usia 20 tahun.

Halaman 2 dari 2
(abq/abq)


Hide Ads