.webp)
Kebakaran yang melanda vegetasi di lereng Gunung Welirang wilayah Kabupaten Mojokerto sampai siang ini belum bisa dipadamkan. Sehingga, jalur pendakian ditutup sementara. Sedikitnya, 45 petugas gabungan sudah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman secara manual.
Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahura R Soerjo, Ajat Surajat mengatakan, kebakaran pertama kali diketahui pada Jumat (26/5/2023) sekitar pukul 05.00 WIB. Lokasi kebakaran di lereng Gunung Welirang perbatasan antara Pasuruan dengan Kabupaten Mojokerto.
Kebakaran vegetasi di lereng Gunung Welirang lantas menjalar ke wilayah Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Menurut Ajat, titik kebakaran pada ketinggian sekitar 2.000 mdpl. Sehingga, ia memperkirakan vegetasi yang terbakar berupa alang-alang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami belum bisa memastikan (vegetasi yang terbakar) karena teman-teman masih di lapangan, belum bisa komunikasi karena tidak ada sinyal, HT juga tidak bisa. Kemungkinan berupa alang-alang," terangnya kepada detikJatim, Sabtu (27/5/2023).
Sampai siang ini, Ajat juga belum bisa memastikan penyebab kebakaran sekaligus luasan area lereng Gunung Welirang yang terbakar. Tim pemadam sudah bergerak dari Desa Ketapanrame sejak Jumat (26/5) sekitar pukul 09.00 WIB.
Pemadaman kebakaran, lanjut Ajat, melibatkan 45 orang dari Tahura R Soerjo dan Relawan Masyarakat Peduli Api. Menurutnya, kendala pemadaman cukup banyak. Mulai dari waktu tempuh dari Desa Ketapanrame ke titik kebakaran mencapai 8 jam sampai 10 jam, jalur yang terjal diwarnai jurang dan tebing, hingga lokasinya yang berkabut dan berasap.
"Pemadaman manual memakai ranting. Sampai siang ini kebakaran belum bisa dipadamkan, sangat sulit karena medannya cukup berat," jelasnya.
Kebakaran ini memaksa Tahura R Soerjo menutup sementara jalur pendakian ke Gunung Welirang. "Jalur pendakian sementara ditutup," tandas Ajat.
(hil/iwd)
