Siswi SD Banyuwangi yang Diperkosa Guru hingga Hamil Alami Gangguan Psikis

Siswi SD Banyuwangi yang Diperkosa Guru hingga Hamil Alami Gangguan Psikis

Eka Rima - detikJatim
Rabu, 24 Mei 2023 18:35 WIB
Ilustrasi fokus (bukan buat insert) WNI Diperkosa di Belanda (Fuad Hasim/detikcom)
Ilustrasi korban pemerkosaan. (Fuad Hasim/detikcom)
Banyuwangi -

Siswi Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Purwoharjo berinisial RI (12) yang menjadi korban perkosaan oleh Gurunya mengalami gangguan psikis. Remaja itu dinyatakan hamil 4 bulan usai menjalani pemeriksaan kesehatan. Karena itu psikis RI terguncang.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi Henik Setyorini mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Banyuwangi terus memantau kondisi kesehatan korban.

Diketahui bahwa korban sempat mengalami gangguan psikis dan kebingungan. Setelah mendapat pendampingan dan arahan untuk kepastian masa depan yang aman, korban terlihat lebih tenang dan siap menghadapi proses hukum yang berlangsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu korban kaget dan sempat galau, tapi kami bersama P2TP2A secara intensif mendampingi termasuk saat menjalani visum hingga ke Aparat Penegak Hukum," kata Henik, Rabu (24/5/2023).

Secara keseluruhan kondisi kesehatan RI dinyatakan cukup baik. Dinsos PPKB kabupaten banyuwangi memastikan korban akan mendapat dukungan penuh dari kelompok sebayanya melalui 142 Forum Anak Desa. Bahkan di desa tempat korban tinggal sudah diberi pengarahan agar memberikan ruang bersosialisasi yang normal.

ADVERTISEMENT

"Ada 142 Forum Anak Desa dan 23 Forum Anak Kecamatan di kabupaten Banyuwangi yang sudah teredukasi untuk memberi dukungan kepada korban seperti RI. Mereka terlatih untuk menjadi pelopor dan pelapor. Sehingga kami memastikan korban akan bisa hidup normal di masyarakat," terangnya.

Selain itu, Henik mengakui hal yang dialami RI tidak seharusnya terjadi. Ia berharap program pojok curhat yang sudah dibentuk di sekolah bisa dioptimalkan sehingga anak mau melaporkan kejadian apapun yang mereka alami di sekolah.

Guru dan orang tua juga diharapkan lebih memperhatikan perubahan yang terjadi pada anak-anak. Menurut Henik, kekerasan ataupun pelecehan seksual yang terjadi pada Anak kerap dilakukan oleh orang terdekat.

Berdasarkan data Dinsos PPKB kabupaten Banyuwangi, sepanjang Januari hingga 17 mei 2023. Kekerasan berbasis seksual, perkosaan, pencabulan dan persetubuhan baik dalam lingkup rumah tangga maupun di luar rumah tangga yang menimpa Anak-anak di Banyuwangi sebanyak 21 kasus. Ia berharap, angka ini tidak kembali bertambah.

"Jangan sampai hal seperti ini terjadi lagi. Ayo kita cegah bersama. Nah, untuk memberi perlindungan kepada anak lami memerlukan sinergi dan kerja sama dari berbagai pihak termasuk orang tua," ujar Henik.

Sebagai langkah antisipasi, saat RI merasa tidak nyaman tinggal di lingkungan keluarga dan desa yang bersangkutan bisa tinggal di rumah aman. Pemkab Banyuwangi sudah menyediakan rumah aman bagi anak-anak korban kekerasan.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads