Menyambut musim haji 2023, hari ini Imigrasi Surabaya memberangkatkan kloter pertama calon jamaah haji (CJH). Kloter pertama ini berisi sebanyak 450 CJH asal Kabupaten Bangkalan.
Dalam melayani para tamu Allah, para petugas Imigrasi Surabaya ini akan memprioritaskan CJH lansia. Dengan mengusung tagline 'Haji Berkeadlian dan Ramah Lansia', pelayanan ibadah haji kali ini akan diupayakan untuk menciptakan kenyamanan bagi para jemaah.
Data dari Kementerian Agama selaku penanggung jawab ibadah haji, tahun ini Indonesia akan memberangkatkan 221.000 CJH baik regular maupun khusus. Sedangkan untuk Embarkasi Surabaya, akan memberangkatkan 36.928 CJH dari Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, haji kali ini ada 11.274 CJH asal Jatim. Di mana 1.758 CJH di antaranya adalah kuota prioritas lansia yang diberangkatkan lebih awal karena faktor usia. Yang menarik, di antara 1.758 CJH tersebut, terdapat satu CJH dengan usia mencapai 118 tahun.
"Hal ini yang menjadi perhatian Imigrasi Indonesia untuk memberikan prioritas kepada lansia dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan keimigrasian untuk Ibadah Haji tahun ini," kata Kepala Kantor Imigrasi Surabaya, Chicco A. Muttaqin, Rabu (24/5/2023).
Chicco didampingi Kabid Tempat Pemeriksaan Imigrasi Yudhistira Yudha Permana dan Kabid Teknologi dan Komunikasi Informasi Ika Rahmawati turut melepas para jemaah haji dari Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Sebanyak 450 CJH Kloter pertama asal Kabupaten Bangkalan bersiap untuk berangkat ke Bandara Internasional Juanda Surabaya untuk menumpangi pesawat menuju Tanah Suci.
Imigrasi Surabaya mengaku telah melakukan sejumlah persiapan. Hal ini untuk mendukung kelancaran proses pemeriksaan keimigrasian kepada CJH.
Beberapa persiapan yang dilakukan antara lain adalah, penyiagaan personel dan penyiapan sistem border control management untuk memperlancar proses pemeriksaan CJH yang sedianya akan dilaksanakan pada 23 Mei 2023 hingga 22 Juni 2023 mendatang.
Secara umum, tidak ada yang berbeda terkait SOP Keimigrasian. Menurut aturan keimigrasian, setiap orang yang melintas keluar dan masuk Indonesia harus memiliki dokumen perjalanan yang sah dan masih berlaku (dalam hal ini adalah paspor dan visa).
Kemudian secara khusus, karena ini merupakan ibadah haji, maka Imigrasi Surabaya juga akan memberikan kemudahan dalam proses pemeriksaan. Yaitu dengan cara menyiagakan petugas pemeriksa keimigrasian di Asrama Haji Sukolilo untuk pelaksanaan proses clearance paspor.
"Kami telah menyiapkan 6 Unit yang bertugas untuk melakukan proses clearance paspor di Asrama Haji Sukolilo dengan masing-masing Unit terdiri dari 10 petugas imigrasi," jelas Chicco.
Rencananya, mulai dari kegiatan pengumpulan paspor, pemeriksaan paspor dan visa hingga kegiatan pengecapan paspor atau clearance akan dilakukan secara terpusat di Asrama Haji. Sementara itu, selagi menunggu proses tersebut, jemaah dapat beristirahat di kamar-kamar peristirahatan yang telah disiapkan oleh pengelola Asrama Haji.
Setelah proses itu selesai, jemaah tiap kloter akan diberangkatkan menuju Bandara Internasional Juanda dengan menggunakan bus khusus yang sudah diberi segel keberangkatan oleh Imigrasi Indonesia. Sehingga, sepanjang perjalanan, jemaah tidak diperkenankan untuk naik dan turun hingga sampai ke bandara.
Sesampainya di bandara, bus akan langsung menuju apron di mana pesawat telah disiapkan. Jemaah dapat langsung menaiki pesawat sesaat setelah turun dari bus tanpa melakukan pemeriksaan keimigrasian lagi di Bandara Juanda. Hal ini tentu menjadi bentuk kemudahan bagi jamaah haji.
Dengan mengusung tagline 'Imigrasi Melayani Dengan Hati' agar sejalan dengan visi dan semangat Kemenag dan juga stakeholder lain dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Sementara, untuk pemberangkatan kloter pertama dilaksanakan pada Rabu (24/05) pukul 09.15 WIB dengan menumpangi pesawat SV5079 melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya
(hil/fat)