PPIH Embarkasi Surabaya Siapkan Psikolog untuk Calon Jemaah Haji

PPIH Embarkasi Surabaya Siapkan Psikolog untuk Calon Jemaah Haji

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 23 Mei 2023 01:01 WIB
Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya
Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Abdul Haris (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan menerima kedatangan 3 kelompok terbang (kloter) jemaah haji dari Bangkalan, Kota Madiun dan Sampang. Total dari 3 kloter tersebut yakni 1.335 jemaah haji.

Kedatangan calon jemaah haji di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya ini direncanakan Selasa (23/5) pukul 9.00 WIB, 11.00 WIB dan 15.00 WIB. Sebanyak 1.335 orang ini akan berangkat pada Rabu (24/5), mulai pukul 09.15, 11.15 dan 13.15 WIB.

Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Abdul Haris mengatakan, untuk persiapan menyambut kedatangan calon jemaah haji gelombang pertama sudah dilakukan. Bahkan sudah koordinasi dengan semua stakeholder yang terlibat, lintas sektor, dengan pihak unsur imigrasi bea cukai, otoritas bandara, angkasa pura, penyedia layanan penerbangan dalam hal ini maskapai Saudi Airlines.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, pada tahun ini Embarkasi Surabaya menambah pelayanan pada kesehatan. Dimana telah berkoordinasi dengan kantor kesehatan pelabuhan, dinas kesehatan dan RS dan layanan baru dari RS Jiwa Menur.

"Karena jemaah kita kan jemaah yang usai lanjut dari psikologis ada penurunan, mungkin ada pengurangan daya ingat. Nanti ada penguatan dari teman-teman kesehatan RS Jiwa Menur. Semuanya sudah kita lakukan termasuk dengan UPT Asrama Haji," kata Haris saat ditemui detikJatim di Gedung Muzdalifah, Senin (22/5/2023).

ADVERTISEMENT

PPIH juga akan menyediakan layanan one stop service atau layanan yang hanya pada saat kedatangan. Mulai dari perbekalan kesehatan, living cost, gelang identitas, identitas diri diserahkan pada saat kedatangan.

Menurut Haris, awalnya, pihaknya ingin paspor, visa, boarding pass jemaah diserahkan pada saat kedatangan. Namun hal itu sedang dipikirkan kembali dan perlu evaluasi ulang.

Karena calon jemaah haji yang datang banyak yang lansia, dikhawatir terselip atau hilang dan membuat kesulitan. Sebab, jika salah satu hilang, maka tidak bisa berangkat.

"Dokumen penting keluar negeri. Akhirnya kita masih pikir ulang untuk diserahkan ke awal. Mungkin diserahkan di tahap kedua, pada saat keberangkatan. Kalau yang lainnya hilang masih kita upayakan. Kemudian living cost ga sampai menunda keberangkatan, gelang kita bisa buatkan lagi," jelasnya.

Sementara itu, Kepala UPT Asrama Haji Gartaman menjelaskan persiapan teknis untuk menyambut kedatangan calon jemaah haji. Dimana ada 4 X-Ray, 2 untuk koper jemaah bagasi dan 2 lainnya untuk koper kecil dan tas pinggang di kabin pesawat untuk pemeriksaan barang bawaan sebelum keberangkatan menuju Arab Saudi.

"Supaya di bandara tidak diperiksa lagi, standar sudah ada. Kerja sama angkasa pura dan lain-lain mempermudah jemaah haji. Pemeriksaan disini. Ada barang dilarang jemaah dipanggil buka kunci diambil. Ada bawa uang berlebih misalnya Rp 100 juta harus izin Kemenkeu senjata tajam, rokok berlebihan yang dilarang. Diharapkan jamaah konsentrasi ibadah," kata Gartaman.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads