Saat Gubernur Khofifah Panen Padi Varietas Unggul di Situbondo

Saat Gubernur Khofifah Panen Padi Varietas Unggul di Situbondo

Chuk S Widarsha - detikJatim
Rabu, 24 Mei 2023 00:01 WIB
Gubernur Khofifah panen perdana di Situbondo
Gubernur Khofifah panen perdana di Situbondo (Foto: Chuk S Widarsha)
Situbondo -

Gubernur Khofifah Indar Parawansa turun langsung ke sawah di Situbondo. Khofifah melakukan panen perdana sebuah padi varietas unggulan.

Tak tanggung-tanggung, mantan Menteri Sosial RI ini turun ke sawah langsung memegang sabit pemotong padi, lantas menyabitkannya ke rumpun padi yang sudah menguning. Didampingi Bupati Situbondo, Karna Suswandi.

Aksi yang dilakukan Gubernur Jawa Timur di tengah teriknya matahari tersebut merupakan penanda dimulainya musim panen padi di kawasan Situbondo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami merasa bersyukur, dari wilayah ini menghasilkan varietas padi unggulan," kata Khofifah Indah Parawansa, kepada sejumlah jurnalis di sela acara panen, Selasa (23/5/2023).

Menurut Khofifah, kehadiran padia varietas baru asal Situbondo tersebut merupakan kabar menggembirakan. Karena setidaknya menjadi harapan baru Jawa Timur, dalam berkontribusi menjadi lumbung padi nasional.

ADVERTISEMENT

"Selama beberapa tahun terakhir ini, Jawa Timur menjadi juara atau tertinggi sebagai penghasil padi secara nasional," imbuh Khofifah Indar Parawansa.

Data dihimpun, padi unggulan di Situbondo merupakan varietas yang baru dihasilkan. Namanya BK Situbondo 01 dan o2 Agritan. Varietas tersebut telah diuji coba sekitar 2 tahun terakhir.

Keunggulan varietas baru tersebut diantaranya yakni dapat menghasilkan sedikitnya 7 ton lebih per hektar. Normalnya, hanya sekitar 4-5 ton per hektar.

Pun usia tanam hingga siap panen hanya sekitar 90-an hari. Dengan kalkulasi tersebut, berarti dalam 1 tahun dapat memproduksi 4 kali. Pada varietas umumnya, hanya sekitar 3 kali panen.

Terpisah, Bupati Situbondo Karna Suswandi mengaku akan terus mendorong dan memasyarakatkan penanaman padi varietas unggulan itu. Karena memiliki nilai lebih yang dapat dirasakan petani.

"Pun untuk mendorong agar Jawa Timur tetap menjadi lumbung padi nasional. Juga untuk mengantisipasi resesi pangan secara global," pungkas Karna Suswandi.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads