Girun seperti menjadi magnet peruntungan bagi bisnis meraup cuan dari pria hidung belang. Meski telah resmi ditutup pada 2014. Namun eks lokalisasi tersebut masih beroperasi meskipun terselubung. Hingga pada akhirnya warga kembali melaporkan adanya aktivitas di eks lokalisasi Girun dan berujung penindakan tegas kembali pada Mei 2021 silam.
Sejumlah bangunan yang diduga membuka bisnis prostitusi dirobohkan menggunakan alat berat. Saat pembongkaran berlangsung, tampak bangunan yang berdiri sudah ditinggalkan oleh penghuninya. Sehingga tidak ada perlawanan saat eksekusi berjalan.
Begitu pun barang-barang yang di dalam. Rumah-rumah tampak sudah kosong. Hanya ada beberapa bekas kasur kusam di atas ranjang kayu yang berada di dalam kamar. Selain itu, bekas alat kosmetik serta bekas kemasan alat kontrasepsi juga ditemukan oleh petugas gabungan saat penggusuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari penyusuran di eks lokalisasi Girun, ada sejumlah rumah yang masih kokoh berdiri dan ditempati oleh warga. Beberapa di antaranya harus menampilkan tulisan 'Ini Rumah Tangga', dengan adanya tulisan tersebut seakan menandakan bahwa aktivitas di eks lokalisasi Girun belum benar-benar hilang atau musnah.
![]() |
Rumah berukuran tak besar berdiri saling berhimpitan dengan akses jalan kecil hanya bisa dilintasi motor. Nampak ada beberapa perempuan yang berada di teras rumah, jika melihat sekilas mereka bukan warga dengan status rumah tangga.
Slamet (65), salah satu warga mengatakan, memang ada sejumlah warga yang menempati kawasan eks lokalisasi Girun. Namun Slamet mengklaim bahwa rumah-rumah tersebut tidak membuka jasa prostitusi.
"Di sini ada 7 rumah tangga," ujarnya ditemui di lokasi, Selasa (23/5/2023).
Jika dihitung dari rumah yang berdiri di kawasan tersebut, jumlahnya hampir belasan. Maka untuk rumah ditempati rumah tangga jauh lebih sedikit dibandingkan dengan bangunan rumah yang ada. Slamet pun menegaskan, tentu orang yang datang akan bisa membedakan.
"Kan bisa dilihat, ini rumah tangga. Yang ini bukan (dari perempuannya)," kata Slamet.
Meski telah ditutup, personel gabungan secara rutin menggelar operasi di eks lokalisasi Girun. Langkah ini untuk menangkal adanya praktik terselubung pekerja seks komersial di wilayah tersebut.
(mua/iwd)