Dalang di Ponorogo, Sindu Parwoto membagikan kisahnya bisa berangkat haji pada tahun ini. Kisahnya pergi ke Tanah Suci berawal pada 12 tahun lalu.
Warga Jalan Wibisono, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo itu akhirnya bernafas lega. Pedalang handal itu pun bersiap berangkat haji.
Sindu mengaku hajinya tertunda tiga kali. Sindu awalnya mendaftar tahun 2011 yang seharusnya dapat porsi berangkat pada 2018, tapi karena ada proyek pembangunan di Masjidil Haram akhirnya mundur di tahun 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi tahun 2020, pandemi COVID-19 tengah menghantam hampir seluruh dunia. Lagi-lagi kuotanya berangkat ke Tanah Suci harus tertunda lagi.
Secercah harapan datang pada 2022. Kesempatan Sindu berangkat terbuka, namun ternyata kuota cuma 50 persen dan usia 65 tahun tidak bisa berangkat.
"Padahal tahun 2022 usia saya 61 tahun, tapi tetap tidak bisa berangkat. Akhirnya bisa berangkat tahun ini," tutur Sindu kepada wartawan, Senin (22/5/2023).
Sindu menerangkan proses perjalanannya bisa haji tahun ini hampir sama dengan filosofi di dunia pewayangan. Sebagai makhluk hidup pasti harus melalui proses, tantangan dan hambatan untuk mendapat wahyu atau anugerah dari yang Maha Kuasa.
"Sebagai umat Islam, ibadah haji ini kan ujian kepada kita. Ujian kesabaran, seperti seorang kesatria di wayang jika ingin mendapat wahyu harus diuji terlebih dahulu," terang Sindu.
Pun juga harus bisa menahan hawa nafsu. Harus bersabar dalam menghadapi ujian. Sebagai umat Islam, untuk melengkapi rukun Islam harus melaksanakan ibadah haji.
"Agar keyakinan yang kita anut menjadi sempurna, tapi harus melewati ujian kesabaran tadi menunggu puluhan tahun, gagal berangkat karena permasalahan, akhirnya bisa berangkat juga tahun ini," tandas Sindu.
Sementara, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Ponorogo, Marjuni mengatakan jumlah jemaah haji di Ponorogo mencapai 497 orang.
"Dari jumlah itu, 400 orang atau 80 persen adalah jemaah berusia di atas 50 tahun," kata Marjuni.
(abq/iwd)