Tina dan Sulis merupakan tetangga dekat yang masih merupakan sepupu. Rumah mereka pun berhadapan di Desa Tambakboyo RT 05, RW 01, Kecamatan Tambakboyo. Namun, perselisihan yang dipicu masalah jemuran membuat Sulis nekat menembok depan rumah Tina.
Akses rumah Tina ditembok oleh Sulis hingga ia tak bisa keluar rumah karena pagar depan rumahnya tertutup tembok. Tembok tersebut berdiri sepanjang 3 hingga 4 meter dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Tembok dibangun dengan menggunakan batu bata putih.
Berikut 7 fakta akses rumah warga Tuban ditembok dipicu masalah jemuran:
1. Sempat Diviralkan Anak Tina
Akhirnya, anak perempuan Tina memviralkan kejadian ini ke media sosial agar bisa mendapatkan solusi. Ia tak tega melihat depan rumah orang tuanya berdiri tembok yang sangat berdekatan dengan pagar rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video tembok yang menghalangi depan rumah Tina pun viral di media sosial. Tampak dalam video, keluarga Tina kesulitan keluar rumah karena terhalang tembok tersebut.
2. Keluarga Tina Terpaksa Lewat Pintu Samping
Keluarga Tina terpaksa beraktivitas lewat pintu samping rumahnya. Sebabnya, akses utama rumah itu ditembok tetangganya. Aksi penembokan rumah tetangga ini dipicu perselisihan yang sudah lama terjadi dan jemuran baju.
Saat ini, pagar tembok itu menjadi perhatian warga sekitar meski tidak sampai mengganggu aktivitas mereka. Sebab, rumah Tina dan Sulis itu berada di perempatan kecil.
Kades Tambakboyo Lilik Koestijono menjelaskan, tembok yang didirikan keluarga Sulis itu berdiri tepat di depan rumah keluarga Tina. Akibatnya, akses utama rumah itu tertutup sehingga keluarga Tina harus melewat pintu samping rumahnya.
"Untuk Bu Tina lewat pintu samping untuk aktivitas," jelas Lilik.
3. Sudah Lama Berselisih
Lilik juga menjelaskan, perselisihan yang terjadi antara Tina dengan Sulis memang sudah terjadi cukup lama. Namun, dia tidak tahu pasti kapan perselisihan itu terjadi.
"Kalau sejak kapan berselisih, itu saya tidak tahu persisnya. Yang jelas sudah lama," ujar Lilik.
Kapolsek Tambakboyo AKP Eko Martono menyebutkan bahwa perselisihan antara Sulis dengan Tina terakhir kali terjadi pada April 2023.
"Informasi yang kami terima dari warga, perselisihan keduanya sudah lama. Terakhir itu bulan kemarin April," ujarnya, Minggu (21/5/2023).
Perselisihan ini dipicu masalah sepele, baca di halaman selanjutnya!
4. Dipicu Masalah Jemuran
Eko pun menjelaskan, pada April itu Tina dan Sulis kembali berselisih karena masalah yang cukup sepele. Yakni karena jemuran baju. Perkara itu membuat Sulis sakit hati.
"Jadi yang April kemarin itu mereka berselisih karena jemuran Baju," kata Eko.
Sekitar pertengahan April 2023, keluarga Tina sedang menggelar hajatan pernikahan di depan rumahnya yang berada di perempatan gang Desa Tambakboyo.
Meski tahu keluarga Tina menggelar hajatan, keluarga Sulis menjemur pakaian di depan rumah Tina. Sontak oleh keluarga Tina jemuran itu dipindah ke halaman rumah Sulis.
Rupanya pemindahan jemuran baju itu membuat Sulis tersinggung. Diduga sejak peristiwa itu Sulis menyimpan dendam hingga berujung pada penembokan akses rumah Tina.
5. Tina dan Sulis Masih Kerabat
Sebenarnya, pemilik rumah yang menjadi korban penembokan dengan warga yang mendirikan tembok masih satu famili. Mereka adalah saudara sepupu.
"Itu sebenarnya masih famili, makanya kami ikuti apa kemauan mereka. Sebab, mereka ini sama-sama sudah tidak mau saling ketemu," ujar Kades Tambakboyo Lilik Koestijono.
Lisdya Ningsih, anak pertama Tina sebagai pembuat video yang viral di media sosial menyebutkan bahwa ibunya dengan Sulis sebenarnya masih saudara sepupu.
"Nutrisulis itu sepupunya ibu saya," ujar Lisdya.
6. Pernah Didamaikan Kades Tapi Gagal
Sebelum terjadinya peristiwa penembokan akses rumah Tina, Lilik sebagai kades mengaku sudah berupaya memberikan pengertian kepada kedua keluarga agar mau berdamai dan rukun kembali.
Namun hal itu tidak membuat Sulis dan Tina bisa saling memaafkan. Masalah keluarga itu berlarut-larut hingga keluarga Sulis memutuskan mendirikan tembok yang menghalangi akses rumah keluarga Tina.
"Sebelum pemagaran saya sudah mendatangi satu per satu kedua belah pihak, namun belum ada hasil. Kami berharap segera ada solusi agar warga kami bisa rukun dan damai lagi. Kalau sejak kapan berselisih, itu saya tidak tahu persisnya. Yang jelas sudah lama," ujar Lilik.
7. Akan Dilakukan Mediasi
Berkaitan peristiwa penembokan itu, kepala desa setempat telah melaporkan pertikaian warganya itu kepada camat. Ada rencana, dalam waktu dekat ini akan digelar rapat tentang masalah itu.
"Insya Allah secepatnya (rapat). Kami menunggu upaya Pemdes Tambakboyo setelah kasus ini viral. Ini kan masalah internal keluarga, kami tetap menjaga privasi mereka," jelas Camat Tambakboyo Ari Wibowo kepada detikJatim, Minggu (21/5/2023).
Sementara itu, Kapolsek Tambakboyo AKP Eko Martono menyebut, pihaknya berencana akan melakukan mediasi.
"Iya benar, informasi yang kami terima kejadian dipagarinya kemarin. Rencana akan kita mediasikan segera," jelas Eko.