Sebanyak 418 calon jemaah haji (CJH) asal Kota Malang tercatat tidak melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BIPIH). Setelah masa akhir pelunasan diperpanjang hingga 19 Mei 2023.
Berdasarkan data Kemenag Kota Malang 418 CJH dipastikan tidak berangkat haji tahun ini terdiri dari lunas tunda, urut porsi dan lansia sebanyak 263 CJH dan sebanyak 155 merupakan CJH cadangan.
"Kalau dijumlah ada 418 CJH yang tidak berangkat tahun ini, karena belum melunasi Bipih sampai batas akhir pembayaran," terang Kasi Penyelenggaran Haji dan Umroh Kemenag Kota Malang, Mukhlis kepada detikJatim, Sabtu (20/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara jumlah CJH yang dipastikan berangkat haji tahun ini sebanyak 909 CJH. Setelah melunasi biaya perjalanan haji sesuai dengan ketentuan.
Menurut Mukhlis ada banyak alasan mengapa CJH menunda keberangkatan haji tahun ini. Satu di antaranya adalah belum mampu melunasi Bipih yang naik pada tahun ini menjadi Rp 55 juta.
"Alasannya macam-macam, banyak yang lebih memilih menunda daripada menarik kembali biaya haji," tuturnya.
Kemenag Kota Malang tak mempermasalahkan bagi CJH yang memilih tidak melunasi biaya perjalanan haji tahun ini. Kemenag akan fokus untuk membina 909 CJH yang dipastikan berangkat. Sebab, pada Juni 2023 mendatang mereka dijadwalkan sudah berangkat ke Tanah Suci.
Selain 909 CJH yang dipastikan berangkat, Mukhlis juga memastikan ada 20 orang yang ikut dalam rombongan. Mereka merupakan tim pendamping haji yang akan membimbing CJH selama menjalani ibadah haji di Makkah.
"Nanti 20 tim pendamping itu akan berangkat bersama CJH untuk mengawasi kesehatan dan pendampingan ibadah," terangnya.
Meski jumlah CJH yang berangkat hanya 909 orang, Mukhlis menyebut masih cukup banyak jika dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu, Kemenag Kota Malang hanya memberangkatkan sebanyak 690 jemaah haji.
(mua/fat)