Pemkot Malang Dibikin Pusing Anak Jalanan hingga Pengemis

Pemkot Malang Dibikin Pusing Anak Jalanan hingga Pengemis

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Jumat, 19 Mei 2023 00:01 WIB
Doweh, pengamen tempelkan alat kelamin yang meresahkan warga dan diamankan Satpol PP Kota Malang.
Razia pengamen oleh Satpol PP Kota Malang/(Foto: Istimewa/dok. Satpol PP Kota Malang)
Kota Malang -

Masalah anak jalanan (anjal) serta gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Malang masih sulit diatasi. Meski Satpol PP sudah sering menjaring mereka, masih banyak anjal dan gepeng yang akhirnya kembali ke jalanan.

Sebelumnya, Satpol PP Kota Malang menciduk seorang pengemis laki-laki yang juga penyandang disabilitas. Hal itu dilakukan karena keberadaan pengemis itu membahayakan masyarakat yang melintas di simpang 3 Jalan Ahmad Yani, Kota Malang.

Plt Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan pada 2022 lalu ada 57 Gepeng yang terjaring operasi. Dari puluhan Gepeng itu 8 di antaranya merupakan warga Kota Malang, sedangkan sisanya dari luar daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kebanyakan dari luar sehingga dipulangkan. Yang dari Kota Malang cuman 8 orang, sudah dibina dan diberikan pelatihan serta buat surat pernyataan. Tapi ada sebagian yang tinggal di Kota Malang balik lagi (ke jalan)," ujarnya kepada awak media, Kamis (18/5/2023).

Ia mengatakan bahwa Dinsos sebenarnya sudah melakukan upaya-upaya agar Anjal dan Gepeng ini tidak lagi kembali ke jalan. Salah satu upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan dan pelatihan keterampilan usaha kepada mereka.

ADVERTISEMENT

"Yang dari Kota Malang itu ada kita ajari buat keripik di Kampung Topeng dan ada yang didampingi LKS dari Insan Sejahtera. Tapi ketika pengawasan lengah mereka balik lagi. Karena passion mereka susah. Sebab karakter demikian," kata Ida.

Bahkan, upaya yang dilakukan Dinsos sudah sampai pada tahap memberi bantuan permodalan sekaligus pemasaran produk. Tapi ketika tidak lagi didampingi, para Anjal dan Gepeng itu memilih untuk kembali meminta-minta di jalanan.

"Sudah dibantu cuma kadang-kadang harus didampingi terus. Jadi yang mendampingi kadang sampai ngeluh, karena terus-terusan minta didampingi. Soal permodalan arahan Pak Wali sudah menyambungkan ke perbankan," ungkapnya.

Masalah Anjal dan Gepeng ini menurut Ida terus menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Menurutnya Dinsos saat ini sedang melakukan persiapan untuk penguatan sinergitas di antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna menangani gepeng dan anjal.

"Kami akan memperkuat sinergi antar-OPD. Setelah itu, kami akan membahas terkait penanganan untuk membuat gepeng dan anjal tidak lagi turun ke jalanan untuk meminta-minta," tutupnya.




(dpe/sun)


Hide Ads