Mahasiswa Ini Lukis Wajah Abdul Malik Fadjar dari 3.000 Buku

Mahasiswa Ini Lukis Wajah Abdul Malik Fadjar dari 3.000 Buku

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 17 Mei 2023 21:31 WIB
Mahasiswa Ubaya Lukis Wajah Abdul Malik Fadjar di Tumpukan 3.000 Buku
Mahasiswa Ubaya melukis di tumpukan buku (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) Novia Norman Azzahra membuat lukisan di tumpukan 3.000 buku. Lukisan itu berbentuk wajah Abdul Malik Fadjar, Sang Pencetus Hari Buku Nasional.

Novi sapaan akrabnya, melukis di bagian punggung buku yang sudah ditumpuk setinggi 2,5 meter dan lebar 3,85 meter memperingati Hari Buku Nasional pada 17 Mei. Punggung buku itu terdapat sampul plastik, sehingga bisa dilepas dan tidak mengenai kulit buku secara langsung.

Dia mengaku Abdul Malik Fadjar saat itu menjadi Menteri Pendidikan Nasional di Kabinet Gotong Royong periode Presiden Megawati Soekarnoputri. Saat itu di mencetuskan peringatan Hari Buku untuk meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat di seluruh Indonesia yang saat itu masih tergolong rendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu Malik Fadjar mengajak masyarakat Indonesia meningkatkan minat baca. Sebab, dengan membaca bisa menambah pengetahuan perkembangan dunia modern.

Itulah yang menjadi tujuan Novi dalam membuat karya lukisan di atas tumpukan buku. Dia berharap, melalui karyanya bisa memperkenalkan pencetus Hari Buku Nasional beserta gagasannya pada publik.

ADVERTISEMENT

"Lagi buat dari tumpukan buku Abdul Malik Fadjar. Karena memperingati Hari Buku Nasional. Kenapa wajah Abdul Malik Fadjar, karena pencetus hari buku, jadi membuat buku enak dibaca dan dilihat," kata Novi saat ditemui detikJatim di perpustakaan Ubaya, Rabu (17/5/2023).

Sementara tantangan dan kesulitan pada saat melukis wajah sang pencetus Hari Buku Nasional ini. Mulai dari menumpuk buku hingga mengecat.

"Susahnya melukis di tumpukan buku yang tidak rata, kalau di kanvas pasti rata dan mudah. Menumpuk buku juga tantangan, ada yang nggak bisa dimasukkan, tidak pas. Semua buku memiliki ukuran yang berbeda-beda, sehingga dibutuhkan teknik yang tepat agar tumpukan tersebut tidak mudah jatuh," jelas mahasiswa jurusan Desain Manajemen Produk ini.

Mahasiswa semester 6 ini memerlukan waktu sekitar 5-6 jam untuk menumpuk 3.000 buku. Sedangkan butuh waktu 12 jam untuk melukis.

Direktur Perpustakaan Ubaya, Amirul Ulum mengatakan, jika 3.000 tumpukan buku yang dilukis ini bukan terbitan terbaru. Ada yang diterbitkan tahun 90an hingga 5 tahun terakhir.

"3 Ribu buku ini semuanya pernah dipakai sebagai bahan ajaran di Ubaya. Milik perpus Ubaya, dalam waktu tertentu buku didonasikan," kata Amirul.

Rencananya, tumpukan buku yang digambar wajah Abdul Malik Fadjar ini tidak langsung dibongkar usai peringatan Hari Buku Nasional. Tumpukan buku itu akan dipajang hingga sepekan ke depan.

Selain memamerkan karya Novi, perpustakaan Ubaya juga menggelar sejumlah kegiatan untuk minat mahasiswa membaca buku. Seperti donasi buku secara gratis ke pengunjung perpustakaan, giveaway untuk peminjam dan pembaca buku hingga lomba video reels aktivitas di perpustakaan.

"Dengan ketersediaan buku, baik sesuai dengan disiplin ilmu ataupun pengembangan wawasan, karakter serta budaya, akan memperkaya pengetahuan pengunjung perpustakaan. Harapannya, ini menjadi salah satu pengingat dan penanda bahwa buku masih menjadi salah satu media untuk mendapatkan informasi yang valid," pungkasnya.




(esw/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads