Malang nian nasib Mbah Ruchmi atau nenek Ruchmiyati asal Tulungagung. Lansia itu dinarasikan terlunta-lunta karena rumahnya dijual orang lain. Ia juga kini tinggal sebatang kara. Bagaimana kisahnya?
Sebelumnya, kondisi Mbah Ruchmi ini viral di media sosial. Dalam video berdurasi 58 detik tersebut, perekam video menceritakan nenek Ruchmi merupakan lansia yang hidup tanpa sanak saudara.
"Iki lo lur, iki jenenge Mbah Rukmi lur. Iki wong tuwek ora duwe keluarga (Ini lur, ini namanya Mbah Rukmi, lur. Ini orang tua tak punya keluarga)," demikian suara dari dalam video.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keterangan lanjutan dari suara pengunggah, Mbah Ruchmi terlantar dan dirawat oleh para tetangganya selama ini. Sedangkan rumahnya dijual oleh orang lain tanpa tanggung jawab.
"Iki ki sing dimasalahne omahe didol uwong. Terus tangung jawabe ngopeni ora enek. Iki diusahakne, dungak-dungakno deal yo lur (ini yang dimasalahkan rumahnya dijual orang. Terus tanggung jawabnya tidak ada. Ini diusahakan, doakan deal ya lur)" terang suara dalam video.
detikJatim mencoba mencari rumah dan keberadaan Mbah Ruchmi, di Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung. Ternyata memang benar ada.
Lansia berusia 81 tahun tersebut tampak duduk di lantai teras rumahnya. Bau pesing pun langsung menyengat, maklum, karena Mbah Ruchmi mengalami lumpuh, sehingga tidak bisa berjalan ke kamar mandi sendiri.
"Dia dulu lumpuh karena tertabrak kendaraan di depan rumah," kata salah seorang warga setempat, Anik Pratiwi, Selasa (16/5/2023).
Menurutnya, selama kurun waktu beberapa tahun terakhir Mbah Ruchmi tinggal sendiri di rumah. Untuk kebutuhan makanan, Mbah Ruchmi mengandalkan pemberian bantuan dari warga sekitarnya.
![]() |
"Makan minum yang bantu masyarakat, untuk membersihkan Mbah ini saya yang membantu siap pagi dan sore," jelasnya.
"Kalau untuk makan insyaallah tidak kekurangan, tapi untuk biaya perawatan yang dikeluhkan warga," imbuh Anik.
Slamet, salah satu warga setempat mengatakan rumah tersebut awalnya merupakan milik Ruchmiyati dan suaminya Nyoto. Namun saat ini telah berpindah tangan, karena dijual oleh anak Nyoto.
"Jadi, dulu Mbah Nyoto saat nikah dengan Mbah Ruchmi sudah punya anak satu, sedangkan dengan Mbah Ruchmi ini tidak punya anak. Tapi mereka punya anak angkat satu," kata Slamet.
Setelah Nyoto meninggal dunia, anak kandung Nyoto ini menjual rumah yang ditempati Ruchmi. Sementara itu anak angkat Ruchmi kini telah menikah dan memilih tinggal di kecamatan lain.
Meski anak angkat, namun yang bersangkutan masih menyempatkan diri menjenguk dan merawat Ruchmi dan Nyoto. Berbeda dengan anak kandung Nyoto yang tak pernah menjenguk, namun setelah Nyoto meninggal tiba-tiba datang dan menjual rumah.
Sementara itu, Kades Ringinpitu Suwito mengatakan, Mbah Ruchmi hingga kini masih menempati tempat tinggalnya meskipun telah menjadi milik orang lain. Pembeli rumah tidak mempersoalkan Ruchmi menempati rumah itu.
"Jadi pembeli memberikan kesempatan Mbah Ruchmi untuk tinggal di rumah tersebut sampai akhir hayatnya, tidak ada pengusiran," kata Suwito, Selasa (16/5/2023).
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta biaya perawatan Ruchmiyati, pemerintah desa telah mengupayakan anggaran melalui dana operasional desa sebesar Rp 600 ribu/bulan serta tambahan dana dari Baznas Tulungagung sebesar Rp 300 ribu/bulan.
"Uangnya yang menerima Bu Anik, karena dia yang saat ini merawat Mbah Ruchmi," ujarnya.
Pihaknya mengaku sempat mengumpulkan warga sekitar dan pembeli rumah guna membahas proses penanganan nenek Ruchmiyati. "Kemarin itu warga juga sempat dialog sendiri dengan pembeli rumah, kelihatan sudah ada kesempatan," imbuhnya.
Menurutnya untuk mempermudah proses perawatan lansia tersebut pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tulungagung untuk membawa nenek Ruchmiyati ke salah satu panti jompo. Namun nenek tersebut menolak.
"Kemarin itu mobil dinas sosial sudah sampai di sini tapi Mbah Ruchmi tidak mau, kemudian ditawari untuk dirawat anak angkatnya juga nggak mau, bahkan ditawari perangkat desa saya juga tidak mau," jelas Suwito.
Nenek Ruchmi yang mulai pikun tersebut tetap bersikukuh untuk tinggal di rumahnya meskipun dengan kondisi yang ala kadarnya.
(hil/dte)