Perilaku jijik Masriah yang menyiram air kencing dan tinja ke rumah tetangganya, Wiwik dianalisis oleh mesin kecerdasan buatan. Hal ini dianalisis oleh Evello, yang memiliki algoritma Physiological Artificial Intelligence (AI). Artinya, Evello mengukur psikologi dan persepsi publik melalui kecerdasan buatan.
Evello mencoba mengukur persepsi publik terhadap Masriah melalui Twitter. Yakni pada berita detikJatim berjudul 'Tampang Masriah Penyiram Rumah Tetangga dengan Air Kencing dan Tinja' yang terbit Sabtu, 13 Mei 2023, pukul 10.19 WIB. Konten tersebut kemudian diunggah di akun Twitter @detikcom pada hari yang sama, pukul 10.46 WIB.
detikJatim telah menghubungi founder Evello, Dudy Rudianto melalui sambungan telepon. Dudy menjelaskan, metode yang digunakan Evello secara umum disebut pemrosesan bahasa alamiah. Saat mengukur persepsi publik tersebut, Evello mengolah 5.581 komentar warganet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perilaku Masriah menyiram air kencing dan kotoran ke rumah tetangga mengaduk-aduk perasaan publik. Terbesar emosi sedih 53%, menjijikkan 33%, marah dan mengerikan 10%. Nada frustrasi 74% mendominasi persepsi publik selain pandangan bahwa perbuatannya sangat tidak patut 35%. Walhasil, emosi negatif dengan bobot 72% menunjukkan betapa publik tidak menyukai perbuatan Masriah" tulis Dudy di akun Twitternya seperti dilihat detikJatim, Senin (15/5/2023).
Saat ditanya apa alasan Dudy mengambil sampel perkara Masriah? Dudy membeberkan, ada 2 pendekatan mengapa Evello mengeluarkan data soal Masriah.
"Pertama sejak awal 2022, setelah pandemi COVID-19 melandai, itu kecenderungan publik untuk mengikuti tren sosial dan hukum meningkat drastis. Ekonomi, pendidikan, dan kesehatan yang sejak 2019, 2020, 2021 menjadi fokus perhatian publik turun dratis," beber Dudy.
Sementara itu, Dudy menyebut, di 2022 tren hukum meningkat drastis mengikuti tren sosial. Menurut Dudy, tak heran jika sepanjang 2022 bahkan hingga kini, hal yang berkaitan dengan hukum, punya pengaruh langsung ke publik dan menjadi perhatian masyarakat.
"Kedua, Evello mendeteksi banyak sekali tren sosial yang mana emotionnya mengarah ke emotion disgusting atau menjijikkan. Contoh sexual abuse atau pelecehan seksual, semua berita yang ada kaitannya dengan pelecehan seksual di tempat umum, begal payudara, pelecehan di transportasi umum, pelecehan seksual terhadap keluarga, saudara, oleh bapak kepada anaknya, dst, itu mendapat respons tinggi dari publik dan emotionnya terbaca disgusting," jelasnya.
Dudy mengatakan, masyarakat menganggap apa yang dilakukan Masriah merupakan perilaku menjijikkan dan harus dilawan. Sehingga, Evello berpikir bahwa setiap kasus yang ada hubungannya dengan konteks sosial masyarakat dan deteksi emotionnya disgusting, pasti akan viral.
"Sehingga, itu lah alasan kami kemudian melakukan analisa lebih lanjut terhadap 5.581 komentar yang berkaitan dengan Masriah dan memang terbukti skornya 33 persen itu masyarakat menyatakan dan terdeteksi bahwa perilaku itu adalah perilaku yang menjijikkan," ungkap Dudy.
"Jadi memang data kami menunjukkan bahwa Masriah ini adalah salah satu case di mana hal-hal yang sifatnya sosial dan perbaikan soal sosial itu akan viral di publik," imbuhnya.
Sebelumnya, aksi Masriah sempat viral usai rekaman CCTV saat ia menyiram kotoran ke rumah Wiwik menyebar. Masriah juga telah dilaporkan menantu Wiwik ke polisi. Ia sudah diperiksa, namun statusnya masih sebagai saksi.
Dari informasi yang dihimpun detikJatim, aksi Masriah ini dilakukan karena rumah yang ditempati Wiwik awalnya merupakan milik adik Masriah. Rumah itu lantas dijual adik Masriah kepada Wiwik.
Namun, Masriah rupanya ingin memilikinya. Ia lalu kerap menyiram air kencing, tinja, air comberan hingga melempar sampah ke rumah Wiwik. Aksi Masriah ini agar Wiwik dan keluarganya tak betah dan akhirnya rumah tersebut dijual murah ke dirinya.
(hil/fat)











































