Gelagat Memelas Masriah Penyiram Tinja Saat Wiwik Menutup Rapat Pintu Damai

Round-Up

Gelagat Memelas Masriah Penyiram Tinja Saat Wiwik Menutup Rapat Pintu Damai

Dida Tenola - detikJatim
Selasa, 16 Mei 2023 07:00 WIB
Surabaya -

Pepatah nasi sudah menjadi bubur pantas disematkan kepada Masriah. 6 tahun lamanya sang tetangga, Wiwik mencoba bersabar dan membuka pintu mediasi. Namun, selama itu pula Masriah tetap berulah dengan teror menyiram air kencing dan tinja ke rumah Wiwik.

Kesabaran Wiwik sudah habis. Dia menutup rapat pintu damai kepada Masriah. Wiwik ingin Masriah dihukum berat atas perbuatannya.

Senin (15/5/2023), Polresta Sidoarjo dan Satpol PP Sidoarjo sebenarnya ingin memediasi lagi konflik bertetangga antara Masriah dan Wiwik tersebut di kantor Satpol PP Sidoarjo, Jalan Kombes M Duryat. Saat petugas mencoba memediasi Wiwik, Masriah hanya menunggu di luar. Gelagatnya memelas, terus menunduk, dan diam seribu bahasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masriah datang seorang diri tanpa ada keluarganya yang mengantar. Mulutnya ditutup masker. Dia memakai gamis bercorak warna dominan cokelat.

detikJatim berusaha untuk mendekati Masriah yang duduk di sebuah kursi panjang ruang tunggu kantor Satpol PP Sidoarjo. Tapi Masriah terus menunduk. Beberapa awak media lain juga mencoba untuk bertanya, namun Masriah menggelengkan kepala tanda enggan menjawab.

ADVERTISEMENT

Beberapa kali duduk Masriah tak tenang. Berharap cemas dengan hasil mediasi petugas ke Wiwik membawa kabar baik darinya.

Namun, selepas mediasi itu, Wiwik tak mau berdamai lagi. Baginya mediasi bukan solusi. Sudah cukup 6 tahun rumahnya diteror Masriah.

Meskipun pihak keluarga Masriah telah meminta damai, namun Wiwik bergeming. Dia menutup rapat-rapat jalan kekeluargaan. Ia tak mau kasus ini kembali diselesaikan secara baik-baik seperti 2017 lalu dan pada akhirnya Masriah tetap menyiram rumah Wiwik dengan kencing dan tinja.

"Kami meminta aparat tindak tegas terhadap pelaku, karena teror itu dilakukan hingga enam tahun. Kami sangat kecewa dengan ulah dari Masriah, kami tidak ingin kasus ini diselesaikan dengan cara kekeluargaan," tegas Wiwik usai mediasi itu.

Wiwik pantas geram dan tidak percaya dengan embel-embel mediasi. Sebab, menurut Wiwik, Masriah tak akan kapok jika tidak dihukum berat.

"Kami berharap dihukum yang seberat-beratnya agar pelaku itu jera, karena dia ingkar janji. Sudah berjanji tidak akan melakukan lagi, namun dia malah melakukan teror itu sehari tiga kali," tandas Wiwik.

Teror yang dilakukan Masriah, emak-emas Sidoarjo ini mencuat saat rekaman CCTV dirinya yang menyiram kencing dan tinja ke rumah Wiwik viral. Masriah juga telah dilaporkan oleh menantu Wiwik ke polisi. Ia sudah diperiksa, namun statusnya masih sebagai saksi.

Aksi Masriah ini dilakukan karena rumah yang ditempati Wiwik awalnya merupakan milik adik Masriah. Rumah itu lantas dijual adik Masriah kepada Wiwik.

Namun, Masriah rupanya ingin memilikinya. Ia lalu kerap menyiram air kencing, tinja, air comberan hingga melempar sampah ke rumah Wiwik. Aksi Masriah ini agar Wiwik dan keluarganya tak betah dan akhirnya rumah tersebut dijual murah ke dirinya.

(hil/dte)


Hide Ads