Warganet Geram dengan Perilaku Menjijikkan Masriah yang Siram Kencing-Tinja

Warganet Geram dengan Perilaku Menjijikkan Masriah yang Siram Kencing-Tinja

Dida Tenola - detikJatim
Senin, 15 Mei 2023 21:00 WIB
Rekaman CCTV saat Masriah membawa baskom diduga berisi kotoran manusia dan dilempar ke rumah Wiwik
Masriah saat menyiram kencing dan tinja ke rumah tetangganya, Wiwik. (Foto: Suparno/File detikJatim)
Surabaya -

Perilaku Masriah yang menyiram air kencing dan tinja ke rumah tetangganya ternyata sangat membikin geram warganet. Hal ini berdasar analisis yang dilakukan oleh Evello.

"Perilaku Masriah menyiram air kencing dan kotoran ke rumah tetangga mengaduk-aduk perasaan publik. Terbesar emosi sedih 53%, menjijikkan 33%, marah dan mengerikan 10%. Nada frustrasi 74% mendominasi persepsi publik selain pandangan bahwa perbuatannya sangat tidak patut 35%. Walhasil, emosi negatif dengan bobot 72% menunjukkan betapa publik tidak menyukai perbuatan Masriah" tulis founder Evello, Dudy Rudianto di akun Twitternya seperti dilihat detikJatim, Senin (15/5/2023).

Evello mencoba mengukur persepsi publik terhadap Masriah melalui Twitter. Yakni berita detikJatim berjudul 'Tampang Masriah Penyiram Rumah Tetangga dengan Air Kencing dan Tinja' yang terbit Sabtu, 13 Mei 2023, pukul 10.19 WIB. Konten tersebut kemudian diunggah di akun Twitter @detikcom pada hari yang sama, pukul 10.46 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikJatim telah menghubungi Dudy melalui sambungan telepon. Dudy menjelaskan, metode yang digunakan Evello secara umum disebut pemrosesan bahasa alamiah. Dari sana, Evello memiliki algoritma Physiological Artificial Intelligence (AI). Artinya, Evello mengukur psikologi dan persepsi publik melalui kecerdasan buatan. Saat mengukur persepsi publik tersebut, Evello mengolah 5.581 komentar warganet.

"Dari sistem kecerdasan buatan tersebut kemudian mengeluarkan banyak output, yang paling besar sentiment, tone analyzer, dan emotion scores," jelas Dudy.

ADVERTISEMENT

Dia melanjutkan, sentimen merujuk pada persepsi, perasaan, dan kecenderungan yang dibaca publik secara umum.

"Kalau sentimennya positif, orang akan ikut, akan mendukung. Kalau negatif orang akan cenderung tidak mau, tidak mendukung, tidak ingin, tidak hormat. Semakin tinggi sentimen negatifnya, orang makin malas, makin tak suka, tidak mau, tidak respek, dan seterusnya," ungkap Dudy.

Sentimen publik atas MarsiahPersepsi publik terhadap perilaku Masriah yang dianalisis Evello. Foto: Dok. Tangkapan Layar/ Twitter @DudyRudianto

Algoritma Evello cenderung tak mengeluarkan data netral. Sebab, kata Dudy, pada dasarnya manusia pasti akan bereaksi pada sesuatu, baik pro atau kontra.

Evello mengolah data berdasarkan frasa yang dicuitkan oleh warganet di Twitter. Sistem kecerdasan buatan yang dimiliki Evello mampu membaca sesuatu berdasar frasa, bukan lagi kata per kata.

"Jadi seperti kita menggunakan Google Translate, itu sudah frasa terjemahannya. Semua frasa berbahasa Indonesia sudah di-training melalui algoritma kami," papar Dudy.

"Semua yang ada di dunia ini, emosi, perasaan, pikiran, pendapat, opini, semua sudah di-train di internet. Dengan kata lain tidak ada lagi perasaan atau emosi tersendiri, sehingga algoritma itu mudah sekali memahami emosi, sentimen positif atau negatif," sambungnya.

Dalam perkara Masriah, Evello menganalisis emosi negatif publik mencapai 72%. Artinya, publik yang menyampaikan opininya melalui Twitter tidak menyukai perilaku Masriah yang selama 6 tahun menyiram kencing dan tinja ke rumah tetangganya, Wiwik.

Dudy melanjutkan, Evello mendeteksi kasus Masriah ini sebagai salah satu tren sosial yang emosinya mengarah ke emotion disgusting atau menjijikkan. Menurut Dudy, setiap kasus yang arahnya ke emotion disgusting pasti akan viral.

"Sehingga, itulah alasan kami kemudian melakukan analisa lebih lanjut terhadap 5.581 komentar yang berkaitan dengan Masriah dan memang terbukti skornya 33 persen itu masyarakat menyatakan bahwa perilaku Masriah itu adalah perilaku yang menjijikkan," tukas Dudy.




(dpe/dte)


Hide Ads