Masriah, emak-emak penyiram air kencing-tinja ke rumah tetangga hanya terbisu dan menunduk. Ia diundang untuk mengikuti mediasi. Hal ini bersamaan saat polisi dan Satpol PP melakukan gelar perkara untuk menentukan jerat pidana pada Masriah.
Diketahui, hari ini polisi bertemu Satpol PP untuk menentukan sanksi pada Masriah. Pada pertemuan yang digelar di Kantor Satpol PP Sidoarjo ini, petugas juga mengundang Masriah dan Wiwik.
Masriah pun hadir seorang diri. Ia mengenakan gamis bercorak dengan warna dominan cokelat dan mengenakan kerudung kuning. Wajahnya tertutup masker.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJatim, polisi bersama Satpol PP masuk ke ruangan untuk melakukan mediasi bersama Wiwik. Sedangkan Masriah tidak diajak masuk ke ruangan, ia menunggu di sebuah kursi panjang yang berada di kantor Satpol PP.
![]() |
Masriah pun terus menunduk saat menunggu pertemuan tersebut. Bahkan, saat detikJatim berupaya mendekat untuk menanyakan dengan siapa ia mendatangi panggilan ini, ia terus menunduk.
Beberapa kali, Masriah juga terlihat menggelengkan kepala tanda enggan menjawab pertanyaan awak media.
Sementara itu, Wiwik mengaku dirinya sudah menutup pintu damai. Pasalnya, pada 2017, Masriah berjanji tak mengulangi perbuatannya. Namun, Masriah sendiri yang ingkar janji.
Ia ingin kasus ini terus berlanjut agar Masriah jera usai 6 tahun melakukan aksi siram kencing dan tinja. Wiwik pun berharap segera ada sanksi yang dijatuhkan pada Masriah. Ia ingin Masriah diadili sesuai hukum yang berlaku dan diberikan sanksi yang seberat-beratnya.
![]() |
"Kami berharap dihukum yang seberat-beratnya, agar pelaku itu jera. Karena dia ingkar janji, sudah berjanji tidak akan melakukan lagi. Namun dia malah melakukan teror itu sehari tiga kali," tandas Wiwik.
Sebelumnya, aksi Masriah sempat viral usai rekaman CCTV saat ia menyiram kotoran ke rumah Wiwik menyebar. Masriah juga telah dilaporkan menantu Wiwik ke polisi. Ia sudah diperiksa, namun statusnya masih sebagai saksi.
Dari informasi yang dihimpun detikJatim, aksi Masriah ini dilakukan karena rumah yang ditempati Wiwik awalnya merupakan milik adik Masriah. Rumah itu lantas dijual adik Masriah kepada Wiwik.
Namun, Masriah rupanya ingin memilikinya. Ia lalu kerap menyiram air kencing, tinja, air comberan hingga melempar sampah ke rumah Wiwik. Aksi Masriah ini agar Wiwik dan keluarganya tak betah dan akhirnya rumah tersebut dijual murah ke dirinya.
(hil/dte)