Profil bakal calon legislatif (bacaleg) parpol yang mendaftar di KPU Kabupaten Blitar terlihat berwarna. Jika PDIP minim wajah baru, namun NasDem didominasi kontraktor milenial.
Kedua parpol tersebut sudah mendaftarkan bacalegnya ke KPU Kabupaten Blitar pada Kamis (11/5/2023). PDIP mendatangi kantor KPU Kabupaten di Garum pada pukul 9.30 WIB.
Ketua DPC PDIP Kab Blitar Rijanto mengatakan, untuk kontestasi pemilihan legislatif 2024, pihaknya mendaftarkan sebanyak 50 bacaleg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari jumlah itu, 19 orang merupakan incumbent yang mendaftar lagi. Sementara sisanya merupakan kader partai yang sudah berpengalaman terjun di politik praktis. Saat disinggung mengapa PDIP minim wajah baru, Rijanto menjawab hal ini untuk menguatkan konsolidasi.
"Kami sebenarnya sudah melamar teman-teman publik figur. Namun mereka belum tertarik untuk terjun ke politik. Jadi dengan kader dan incumbent yang daftar lagi kami akan perkuat konsolidasi," jawab Rijanto saat dihubungi detikJatim, Jumat (12/5/2023).
Rijanto mengatakan, partainya punya target meraih kemenangan hattrick. Dengan target perolehan 25 kursi. Walaupun minim wajah baru, namun dilihat dari usia bacaleg merata. Ada yang masih berusia 20-an sampai pascapurna tugas, seperti Rijanto pribadi.
Jika PDIP minim wajah baru, NasDem justru menggandeng komunitas kontraktor milenial untuk didaftarkan menjaring aspirasi melalui partainya. Dengan mendaftarkan 50 bacaleg, NasDem mempunyai target mampu meraup suara lebih tinggi dengan perolehan 9 kursi, dari sebelumnya hanya 2 kursi di DPRD Kabupaten Blitar.
Walaupun bukan hal baru masuknya kontraktor ke ranah politik. Namun, jumlah kontraktor yang merapat ke NasDem cukup menarik perhatian. Apakah ini ada korelasinya dengan kondisi infrastruktur (jalan) di Kabupaten Blitar banyak yang rusak parah dan menjadi poin para kontraktor untuk memperbaiki dengan kebijakan yang mereka rumuskan?
"Sebenarnya tidak ada korelasinya ke situ. Tidak juga karena informasi monopoli proyek jalan yang dilakukan pejabat sekarang," tukas Ketua DPD NasDem Kabupaten Blitar Nurhadi.
Namun, Nurhadi memegang prinsip "Jer Basuki Mawa Beya". Prinsip Jawa yang berarti semua usaha membutuhkan dana untuk menggapai keberhasilan dan profesi kontraktor memenuhi kriteria prinsip itu.
"Kontraktor secara finansial mampu untuk bertarung di pileg. Kalau kami bisa menambah perolehan kursi di DPRD Kabupaten Blitar, kami punya peluang lebih besar untuk menentukan pemimpin yang lebih baik. Karena pemimpin Kabupaten Blitar yang sekarang, tidak melakukan perubahan sama sekali," tandasnya.
Nurhadi menambahkan, penilaian terhadap kinerja pimpinan Kabupaten Blitar yang sekarang berdasarkan bukti. Seperti jalan rusak yang dikeluhkan warga. Sampai banyak warga yang berinisiatif memperbaiki jalan secara swadaya. Dan munculnya kelompok yang menginisiasi pemekaran Blitar selatan.
"Kita harus berubah. Kami mengusung agenda besar perubahan Kabupaten Blitar yang lebih baik," pungkasnya.
(hil/dte)