.webp)
Kegaduhan penghitungan suara terjadi di Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega. Akibatnya, panitia memindahkan penghitungan suara di Pendopo Agung Bupati Bangkalan hingga dini hari tadi.
Camat Blega Muhammad Qomari menjelaskan pemindahan karena ada perdebatan dari salah satu pendukung calon kepala desa. Akibat hal tersebut, penghitungan dipindahkan ke pendopo untuk menghindari hal yang tak diinginkan.
"Kemarin sore itu saksi dari salah satu calon itu log out yang berujung debat," tuturnya, Kamis (11/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Qomari mengatakan semula penghitungan direncanakan dilakukan di kecamatan. Namun, karena jumlah petugas keamanan yang kurang, sehingga dilakukan di Pendopo Agung Bangkalan.
"Di kecamatan kekurangan personel untuk pengamanannya, akhirnya tadi malam dipindah ke pendopo. Penghitungan sampai diri hari tadi," imbuhnya.
Ia menambahkan penghitungan yang dilakukan di pendopo merupakan surat suara dari 2 TPS. Sedangkan 3 TPS lain sudah dihitung.
"Ada 5 TPS, namun yang 3 sudah dihitung di TPS masing-masing sedangkan yang 2 dihitung di pendopo," terangnya.
Ia juga mengatakan pemindahan perhitungan itu juga dilakukan karena sejumlah panitia mendapat intimidasi dari salah satu pihak. Sehingga sejumlah pihak sempat memanas.
"Tentu karena alasan keamanan, makanya dipindah ke pendopo," tuturnya.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan, Pilkades Karang Gayam dimenangkan oleh Asderi dari nomor urut 1 dengan perolehan 1.160 suara.
Lalu disusul M Pribadi no urut 2 dengan 219 suara dan Sahidi no urut 3 dengan 536 suara. Sedangkan untuk surat suara yang tidak sah sebanyak 39 suara.
(abq/fat)
