NasDem Kota Malang Bidik 7 Kursi di Pileg 2024

NasDem Kota Malang Bidik 7 Kursi di Pileg 2024

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 10 Mei 2023 23:55 WIB
DPD NasDem Kota Malang menargetkan 7 kursi di Pileg 2024. Hari ini 45 Bacaleg akan didaftarkan ke KPU
DPD NasDem Kota Malang menargetkan 7 kursi di Pileg 2024 (Foto: Dokumentasi DPD Partai Nasdem Kota Malang)
Kota Malang -

Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 bakal menjadi ajang pertarungan parpol berebut kursi wakil rakyat. Karena, jumlah kursi yang diperoleh akan menentukan nasib parpol di Pemilukada yang digelar pada tahun yang sama.

Alasan itu lah yang mendorong DPD Partai NasDem Kota Malang menargetkan perolehan 7 kursi di Pileg 2024 mendatang. Mereka memposisikan diri sebagai penantang parpol yang memiliki perolehan suara terbanyak di Pileg 2019.

Target 7 kursi di DPRD Kota Malang ini meningkat tiga kali lipat. Sebelumnya NasDem Kota Malang hanya sukses mengantar dua calegnya menjadi anggota DPRD Kota Malang yakni Suyadi dari Dapil Sukun dan Dapil Klojen Gagah Soeryo Pamoekti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DPD Nasdem Kota Malang, Hanan Jalil yakin target itu akan terpenuhi di Pileg 2024. Karena, dari 45 bacaleg yang akan didaftarkan hari ini, berisikan politisi dari partai lain yang kini bergabung dengan NasDem Kota Malang.

Politisi yang baru bergabung dengan NasDem Kota Malang antara lain Dito Arief dan Mohammad Ula. Dito sebelumnya merupakan politisi PAN, sedangkan Ula dulunya adalah kader Gerindra. Bacaleg baru itu diharapkan akan mendulang suara di dapil masing-masing.

ADVERTISEMENT

"Target kami 7 kursi di Pileg 2024. Kami optimis akan terpenuhi. Karena banyak dari 45 bacaleg yang akan kami daftarkan hari ini adalah bacaleg pindahan dari parpol lain. Contohnya, Pak Ula dulu Gerindra dan Mas Dito itu dulu PAN sekarang NasDem," ujar Hanan Jalil berbincang dengan detikJatim, Rabu (10/5/2023).

Dalam hitungan NasDem, perolehan suara di Dapil Kedungkandang terpaut hanya 37 suara di 2019 dengan caleg terpilih nomor terakhir.

Ketertinggalan itu diyakini dapat dikembalikan dengan hadirnya Mohammad Ula yang pernah mendapat sekitar 3.400 suara pada Pileg 2019.

Begitu pula dengan Lowokwaru. Di tahun 2019, selisih NasDem dengan kursi caleg terakhir adalah sekitar 400 suara. Namun, Hanan yakin selisih 400 itu akan terpenuhi dengan kader anyarnya dari PAN, yang kini jadi bacaleg NasDem Dito Arief.

"Mas Dito ini punya 2.000 suara lebih dan kini saya yakin bisa mengambil suara dari partai dulunya itu ke NasDem," ujar Hanan.

Menurut Hanan, pihaknya sangat yakin target 7 kursi akan terkabul. Jika dibandingkan Pileg sebelumnya, NasDem Kota Malang saat ini telah melakukan persiapan matang menghadapi Pileg 2024.

"Pada Pileg 2019 kelemahan kita pada saksi di TPS. Karena struktur partai belum terbentuk secara utuh. Kalau saat ini, struktur NasDem Kota Malang sudah ada sampai tingkat RT," tuturnya.

Mereka nantinya akan membantu mengawal suara NasDem di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Selain menggalang suara masyarakat, NasDem juga datang untuk membawa perubahan.

"Saat ini struktur partai sudah terbentuk utuh. Bahkan sampai tingkat RT. Kami juga siap menghadirkan saksi pada setiap TPS. Untuk mengawal dan meminimalisir kebocoran suara," tegasnya.

Secara rinci, bidikan target 7 kursi akan diperoleh dari Dapil Kedungkandang dan Sukun di mana akan ada 2 caleg NasDem yang akan terpilih. Sementara pada tiga Dapil lainnya, yakni Blimbing, Klojen, dan Lowokwaru masing-masing satu kursi.

"Target di Dapil Sukun dan Kedungkandang harus dapat suara 20 ribu suara, Klojen, Blimbing 10 ribu. Sementara Lowokwaru 13 ribu suara. Jika partai lain berjuang habis-habisan, kami akan berjuang mati-matian," pungkasnya.

Diketahui, jumlah kursi di DPRD Kota Malang ada sebanyak 45 kursi. Hasil Pileg 2019 lalu, dari 45 caleg yang ditetapkan KPU Kota Malang, PDI Perjuangan mendominasi perolehan kursi DPRD Kota Malang dengan 12 kursi. Posisi kedua bertengger partai PKB dengan 7 kursi, serta PKS dengan 6 kursi.

Selanjutnya, Partai Golkar dan Partai Gerindra masing-masing mendapatkan 5 kursi. Berikutnya, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat yang berbagi 3 kursi. Disusul Partai NasDem dengan 2 kursi, serta 2 kursi lainnya milik partai baru yakni Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang masing-masing 1 kursi.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads