Jalan tersebut berada di sisi utara Kantor JMTO Area Surabaya-Gempol, Jalan Mayjend Sungkono Surabaya. Atau yang dikenal dengan Bundaran Satelit.
Ada warga yang tinggal di Jalan Shirothol Mustaqim. Semuanya adalah pegawai yang bertugas di jalan tol.
"Ada 4 warganya, semuanya tinggal di sini. Jadi, tidak hanya untuk surat menyurat aja, Mas," kata Takmir Masjid Shirothol Mustaqim, Bukhori Hamdani saat ditemui detikJatim, Minggu (7/5/2023).
Bukhori mengklaim, nama Jalan Shirothol Mustaqim hanya ada di sini. Ia tidak pernah menemukan jalan serupa di Kota Pahlawan.
"Setelah kami cek, sampai sekarang nama Jalan Shirothol Mustaqim ini hanya satu, ya di sini saja," sambungnya.
Ia juga mengakui, penamaan jalan itu awalnya diperuntukkan untuk surat menyurat. Sampai saat ini, nama jalan itu belum terdaftar secara resmi.
"Belum terdaftar, karena awalnya hanya iseng saja begitu," papar pria asal Bojonegoro itu.
Bukhori berharap, penamaan jalan dan masjid tersebut membawa keberkahan. Ia mempersilakan semua orang untuk datang ke lokasi.
"Harapan saya ya semakin makmur, rata-rata pemakai jalan atau orang dari luar yang penasaran juga monggo mampir, mau foto atau ibadah silakan, tidak ada larangan," tutupnya.
(sun/fat)