Jatim Sepekan: Bocah Kecanduan Aroma Pertalite, Emak-emak Konvoi Tanpa Helm

Jatim Sepekan: Bocah Kecanduan Aroma Pertalite, Emak-emak Konvoi Tanpa Helm

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 07 Mei 2023 13:45 WIB
Tangkapan layar video viral emak-emak Sumenep pawai motor nggak pakai helm.
Emak-emak saat konvoi tanpa helm/Foto: tangkapan layar
Surabaya -

Ada banyak berita dari Jatim yang mencuri perhatian dalam sepekan terakhir. Berikut beberapa di antaranya.

Ada berita soal bocah yang kecanduan aroma Pertalite, ada juga emak-emak yang konvoi tanpa helm hingga videonya viral.

Untuk lebih jelasnya, detikers bisa menyimak ulasan singkat berikut ini, yang telah dirangkum detikJatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jatim Sepekan:

1. Bocah Kecanduan Aroma Pertalite

Fajar Abimanu diketahui telah kecanduan aroma Pertalite sejak masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak. Hingga remaja yang akrab disapa Manu itu seusia anak SMP, dirinya masih tak bisa lepas menghirup salah satu jenis BBM itu.

Saking kecanduannya, hinga saat ini bocah itu selalu membawa botol air mineral berisi BBM Pertalite ke mana-mana. Dia selipkan botol isi Pertalite itu di balik kausnya agar bisa dihirup setiap saat.

ADVERTISEMENT

Manu menyebutkan bahwa dirinya pertama kali mencium aroma BBM Pertalite setelah diberi tahu salah seorang pedagang buah di desanya. Manu sendiri mengaku aroma BBM itu enak dan bila sekali saja tidak menghirup dia merasa tubuhnya lemas.

Tidak hanya ibunya yang gagal merayu Manu untuk berobat, Kades tempat dirinya tinggal juga Puskesmas Desa Kesongo, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro sudah berupaya mengajaknya berobat tapi bocah itu selalu menghindar.

Kini sang Bocah Pertalite mulai akrab dengan Kiai Anwar Zahid, pengasuh Ponpes Sabilunnajah, Bojonegoro. Dalam salah satu video yang diunggah channel YouTube KH Anwar Zahid, ulama itu menyebutkan dirinya sedang membina Manu.

Baca selengkapnya di sini...

2. Bus TNI AL Terobos Pelintasan KA di Malang

Video 2 bus TNI AL terobos pelintasan KA di Malang sempat viral di media sosial. Sudah dipastikan bahwa bus itu milik Lantamal V Surabaya yang sedang mengantar calon siswa.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal V Letkol Agus Setiawan menyampaikan keterangan yang disampaikan kedua sopir bus tersebut.

Kedua sopir itu mengaku menerobos pelintasan KA karena terbawa pemotor di depan bus yang melaju setelah KA BBM melintas. Padahal setelah KA BBM itu ada lokomotif yang lewat.

Faktor lain yang membuat sopir bus TNI AL itu menerobos saat kereta melintas karena pelintasan KA di perempatan Jalan Laksmana Martadinata bawah flyover Kotalama itu tidak berpalang pintu.

Soal palang pintu di pelintasan, PT KAI menegaskan bahwa benda itu hanya alat bantu belaka. Yang utama adalah ketertiban untuk mendahulukan KA yang hendak melintas.

Selain itu KAI juga menyatakan bahwa wewenang pengadaan alat bantu pelintasan itu ada di Pemda. Namun, Dishub Kota Malang menyebutkan sebaliknya. Palang pintu itu wewenang KAI.

Baca selengkapnya di sini...

3. Kebakaran Malang Plaza

Kebakaran Malang Plaza terjadi pada Selasa (2/5/2023). Hingga Kamis (4/5), ada 166 pemilik toko yang mengadu ke posko kebakaran yang dibuka BPBD Kota Malang.

"Data pengaduan yang masuk per hari ini Kamis 4 Mei 2023, update pukul 11.00 WIB, jumlah korban terdampak sebanyak 166," ujar Wali Kota Malang Sutiaji melalui pesan WhatsApp, Kamis (4/5/2023).

Kendati demikian, kata Sutiaji, ada perbedaan jumlah korban terdampak versi manajemen. "Untuk data manajemen, 176 lapak," tegasnya.

Manajemen Malang Plaza menyebut total kerugian berkisar Rp 74 miliar lebih. "Total kerugian manajemen dan pemilik lapak jadinya Rp 74 miliar ditambah Rp 50 miliar," terang Sutiaji.

Jika ditotal, jumlah kerugian yang disampaikan manajemen Malang Plaza dan pemilik lapak menjadi Rp 124 miliar.

"Kalau manajemen itu meliputi bangunan dan lain-lain. Dari manajemen nilai kerugian Rp 74 miliar. Sedangkan pemilik lapak Rp 50 miliar," terang Sutiaji.

Baca selengkapnya di sini...

4. Emak-emak Konvoi Tanpa Helm

Video konvoi motor emak-emak Sumenep viral dan berujung di kantor polisi. Emak-emak itu ditilang hingga meminta maaf.

Emak-emak itu memakai baju dan hijab dengan warna senada. Perhatian warganet tertuju pada perilaku emak-emak yang tidak memakai helm saat berkendara.

"Emak emak di Sumenep pawai pakai Motor elite tapi Helm sulit," demikian tulisan dalam foto tangkapan layar video yang diunggah salah satu akun.

Kasat Lantas Polres Sumenep AKP Alimuddin Nasution, Rabu (3/5/2023) menegaskan, apa yang dilakukan emak-emak itu sangat tidak pantas. Emak-emak itu langsung ditilang oleh petugas.

"Kalau mengulangi lagi, kami akan memberikan tindakan lebih tegas lagi. Bisa jadi kami kandangkan motornya," kata Alimuddin.

Atas perbuatan itu, para emak-emak itu mengaku salah dan minta maaf. "Mohon maaf atas kelalaian kami mengganggu di jalan raya, kemarin itu kami baru ketemu teman-teman kemudian membuat video itu," kata Mimin, salah satu emak-emak.

Baca selengkapnya di sini...




(sun/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads