Ciri-ciri Satria Piningit yang Diramalkan Jayabaya

Ciri-ciri Satria Piningit yang Diramalkan Jayabaya

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 07 Mei 2023 12:45 WIB
Ilustrasi Jangka Jayabaya
Foto: Ilustrasi Jangka Jayabaya tentang Satria Piningit/(Foto: Fuad H/detikcom)
Surabaya -

Saat ini, Indonesia tengah memasuki tahun politik menuju Pilpres 2024. Bicara soal pemimpin Tanah Air kerap dikaitkan dengan ramalan Jayabaya tentang Satria Piningit.

Soal Satria Piningit menjadi salah satu ramalan Prabu Jayabaya yang paling populer. Lantas, apakah ramalan tersebut sudah terbukti?

Mengutip buku Menunggu Satrio Piningit (2011) yang ditulis Yanuar Arifin, Prabu Jayabaya meramalkan bangsa Indonesia akan memasuki zaman kalabendhu (carut-marut). Pada saat itu terjadi, Satria Piningit akan datang dan membawa bangsa Indonesia keluar dari situasi kalabendhu itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jongko Jayabaya bait 140-173, Prabu Jayabaya memulai ramalannya dengan mengungkapkan situasi tanah Jawa sebelum kemunculan Satrio Piningit. Situasi yang digambarkan berupa keadaan tanah Jawa yang dirundung masa-masa kegelapan," tulis Yanuar.

Lalu, apakah kondisi Tanah Air saat ini menggambarkan zaman kalabendhu seperti yang dimaksud Jayabaya? Tak ada yang bisa memastikan hal itu.

ADVERTISEMENT

Namun dalam bukunya, Yanuar menjabarkan sosok Satria Piningit seperti yang digambarkan Jayabaya. Satria Piningit berwatak seperti Batara Kresna, berwatak Pandawa dan bersenjata trisula. Satria Piningit juga merupakan sosok pemimpin yang mampu memprediksi masa depan.

Satria Piningit yang Diramalkan Jayabaya:

1. Ciri-ciri Satria Piningit yang Diramalkan Jayabaya

  • Bisa memprediksi masa depan
  • Yatim piatu, tak punya bapak dan ibu
  • Hidup mandiri
  • Tidak suka meminta-minta atau mengemis
  • Berwatak arif
  • Bijak
  • Welas asih

"Maka tak heran jika kedatangannya sangat dirindukan oleh rakyat. Dia adalah tumpuan seluruh rakyat di atas bumi Nusantara untuk membawa negeri ini ke gerbang kejayaan," tulis Yanuar dalam bukunya.

2. Bait-bait ramalan Jayabaya yang menggambarkan Satria Piningit

Selet-selet yen mbesuk ngancik tutuping tahun
sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu
bakal ana dewa ngejawantah
apengawak manungsa
apasurya padha betara Kresna
awatak Baladewa
agegem trisula wedha
jinejer wolak-waliking jaman
wong nyileh mbalikake
wong utang mbayar
utang nyawa bayar nyawa
utang wirang nyaur wirang

Sadurunge ana tetenger lintang kemukus lawa
ngalu-ngalu tumanja ana kidu wetan bener
lawase pitung bengi
parak esuk bener ilange

Bethara surya njumedhul
bebarengan sing wis mungkur prihatine manungsa
le;antur-lantur
iku tandane putra Bethara Indra wus katon
tumengka ing arcapada ambebantu wong Jawa
Dununange ana sikil redi Lawu sisih wetan
wetane bengawan banyu....

Terjemahannya:

Selambat-lambatnya kelak menjelang tutup tahun
akan ada dewa tampil berbadan manusia
berparas seperti Batara Kresna
Berwatak seperti Baladewa
bersenjata trisula weda
tanda datangnya perubahan zaman
orang pinjam mengembalikan
orang berutang membayar
utang nyawa dibayar nyawa
utang malu dibayar malu

Sebelumnya ada pertanda bintang pari
panjang sekali tepat di arah selatan menuju timur
lamanya tujuh malam
menghilang menjelang pagi sekali

Bersama munculnya Batara Surya
bersamaan dengan menghilangnya kesengsaraan manusia yang berlarut-larut
itulah pertanda bahwa putra Batara Indra sudah tampak
datang di bumi untuk membantu orang Jawa
asalnya dari kaki Gunung Lawu sebelah timur
sebelah timurnya bengawan......).




(sun/fat)


Hide Ads