Nama 7 jalan di Desa Kweden Kembar, Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto menarik perhatian siapa saja yang melaluinya. Sebab jalan-jalan itu dinamai alat dan metode kontrasepsi, mulai dari Jalan Kondom hingga Jalan Pil KB. Tak ayal nama jalan unik itu kerap menjadi spot selfie.
Alat dan metode kontrasepsi menjadi nama jalan di 3 dusun yang menjadi wilayah Desa Kweden Kembar sejak 2017. Di Dusun Bungkem terdapat Jalan MOW (Metode Operasi Wanita), yaitu kontrasepsi permanen pada wanita dengan mengikat saluran sel telur. Ada juga Jalan Suntikan di dusun ini.
Jalan Implan dan Jalan Kondom di Dusun Kweden Kulon. Sedangkan Jalan Pil KB, Jalan IUD dan Jalan MOP (Metode Operasi Pria) di Dusun Kweden Wetan. Papan jalan unik itu dipasang baik di jalan utama maupun gang di Desa Kweden Kembar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Dusun Kweden Kulon, Wiwik Indrawati (27) menilai nama 7 jalan itu memang masih terdengar tabu, tapi unik dan lucu. Bagi warga Desa Kweden Kembar, nama jalan itu sudah biasa. Namun, bagi kalangan remaja dari luar desa, nama jalan itu merupakan hal yang lucu. Mereka kerap tertawa ketika melihat plang Jalan Kondom.
![]() |
"Kebanyakan malah dibuat foto, katanya unik nama jalannya. Orang-orang luar desa kalau Minggu pagi kan banyak gowes lewat sini, sering dipakai foto dan selfie, baik ibu-ibu maupun bapak-bapak. Katanya mumpung lewat sini," terangnya kepada detikJatim di lokasi, Sabtu (6/5/2023).
Nama 7 jalan unik di Desa Kweden Kembar tersebut memang belum ditetapkan secara formal. Artinya, nama-nama jalan itu belum masuk di e- KTP warga setempat. Jalan Kondom dan lainnya juga belum terdaftar di Google Maps. Namun, warga setempat sudah sering menyematkanya di alamat pengiriman dalam jual beli online.
"Kalau pengiriman barang, banyak kurir antar makanan tanya Jalan Kondom. Kebetulan rumah saya kan dekat Jalan Kondom," ungkap Wiwik.
Warga Desa Kweden Kembar, Totok (50) berpendapat, sebaiknya 7 jalan yang menggunakan nama alat dan metode kontrasepsi segera dipatenkan. Sehingga e-KTP warga yang tinggal di 7 jalan itu juga mencantumkan nama jalan unik tersebut.
"Sering kali orang lewat tertawa melihat plang nama jalan itu. Ada yang sampai tanya kenapa namanya lucu," ujar pedagang mi ayam ini.
Bapak dua anak ini pun mengapresiasi penamaan jalan dengan alat dan metode kontrasepsi tersebut. Karena kebijakan Pemerintah Desa Kweden Kembar bersama Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DPKBP2) Kabupaten Mojokerto itu mengedukasi masyarakat.
"Dampak positifnya semua orang jadi tahu alat-alat kontrasepsi. Saya mendukung sekali karena memang tujuannya bagus," tandasnya.
(abq/iwd)