Alat-alat kontrasepsi menjadi nama 7 jalan di Desa Kweden Kembar, Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Penamaan jalan unik itu bagian dari sosialisasi Keluarga Berencana (KB) kepada masyarakat. Partisipasi emak-emak dalam KB di kampung ini pun terus naik.
Penamaan 7 jalan di Desa Kweden Kembar memakai alat-alat kontrasepsi berlangsung sejak 2017. Pemberian nama jalan yang unik itu bentuk inovasi yang dicetuskan Koordinator Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Mojoanyar. Sebab kala itu, partisipasi masyarakat terhadap KB masih rendah.
Berdasarkan data yang dirilis Koordinator PLKB Kecamatan Mojoanyar, partisipasi KB di Desa Kweden Kembar di angka 74,21 persen atau 118 dari 159 sasaran yang mengikuti program KB. Dengan rincian 3 sasaran menggunakan metode MOW (Metode Operasi Wanita), 6 IUD, 5 implant, 49 KB suntik, 20 kondom, serta 35 sasaran menggunakan pil KB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partisipasi masyarakat Desa Kweden Kembar terhadap program KB terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2018 naik menjadi 79,22 persen atau 122 dari 154 sasaran berhasil digaet untuk mengikuti program KB. Bahkan, capaian program KB tahun 2020 melebihi target, yakni mencapai 104,41 persen.
Sedangkan data tahun 2022 menunjukkan partisipasi masyarakat di angka 122 persen dari target 46 sasaran. Artinya program KB justru diikuti 56 sasaran dengan rincian 4 sasaran menggunakan metode MOW, 7 IUD, 7 implant, 23 KB suntik dan 15 sasaran memakai pil KB.
"Alhamdulillah partisipasi masyarakat Desa Kweden Kembar terhadap program KB terus naik dari tahun ke tahun," terang Kabid Pemberdayaan dan Peningkatan Keluarga Sejahtera Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DPKBP2) Kabupaten Mojokerto, Susi Dwi Harini kepada detikJatim, Sabtu (6/5/2023).
Desa Kweden Kembar merupakan satu dari 56 Kampung KB di Kabupaten Mojokerto. Selama ini, hanya Kweden Kembar yang menggunakan alat atau metode kontrasepsi menjadi nama jalan. Menurut Susi, Kampung KB juga pembangunan keluarga. Antaran lain melalui program bina keluarga lansia, bina keluarga balita dan bina keluarga remaja.
"Program pemberdayaan masyarakat lintas sektor juga bisa dilaksanakan di kampung KB," jelasnya.
(abq/iwd)