Para pedagang yang menjadi korban kebakaran Malang Plaza mengaku sangat kecewa dengan pihak manajemen. Pasalnya, sampai saat ini belum ada komunikasi dan manajemen malahan membuat pernyataan sepihak.
"Kecewanya teman-teman kan dari kemarin tidak ada konfirmasi dan komunikasi ke kita. Terus kok tiba-tiba buat konferensi pers sepihak tanpa melibatkan kita," ujar salah satu pedagang Multazam Kholik, Jumat (5/5).
Seperti diketahui, pihak manajemen Malang Plaza melalui kuasa hukumnya Solehoddin telah memberikan keterangan resmi terkait kebakaran pada Selasa (2/5) lalu. Pihak manajemen meminta maaf kepada para pedagang yang menjadi korban peristiwa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pihak manajemen meyakini kebakaran yang terjadi merupakan force majeur tanpa adanya unsur kesengajaan. Dari situ, manajemen meyakini tidak memiliki tanggungjawab kepada pedagang yang menjadi korban kebakaran.
Ditanya soal langkah apa yang akan dilakukan ketika pihak manajemen benar-benar lepas tanggung jawab. Kholik mengaku, belum bisa memberikan penjelasan karena para pedagang sedang membuat persiapan dengan membentuk tim.
"Kita masih bentuk tim, untuk sementara kita tidak boleh ngomong dulu karena rencana mau pakai lawyer. Karena Malang Plaza sudah pakai lawyer masa kita 'tangan kosong'," terang Kholik.
Sementara itu, untuk penyebab kebakaran yang menghanguskan hampir seluruh bangunan Malang Plaza beserta isinya masih belum diketahui. Polisi masih menyelidiki terkait titik api pertama dan penyebab kebakaran.
Polresta Malang Kota yang tengah melakukan penyelidikan masih menunggu hasil olah TKP dari Tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya.
Setidaknya ada 166 toko atau tenan yang mengadu ke posko kebakaran Malang Plaza yang dibuka oleh BPBD Kota Malang. Dengan nilai kerugian hampir Rp 50 miliar.
Jumlah korban terdampak berbeda versi manajemen, mereka merinci total toko atau tenan yang terbakar sebanyak 176 dengan nilai kerugian lebih dari Rp 74 miliar.
(abq/iwd)