Tangisan Nita tak terbendung usai keluar dari tokonya di Malang Plaza pada Kamis, (4/5). Perempuan itu hanya bisa duduk di depan pintu masuk di lokasi yang terbakar pada Selasa, (2/4).
Nita merupakan satu dari banyak pedagang yang berkesempatan melihat langsung kondisi toko usai kebakaran menghanguskan hampir seluruh gedung Malang Plaza.
Air mata Nita keluar setelah harapannya untuk menyelamatkan barang-barang yang disimpan di dalam toko pupus. Brangkas yang berisi uang dan handphone dagangannya hangus terbakar. Entah masih ada yang terselamatkan atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rusak kabeh," kata Nita lirih sambil menahan tangis di hadapan teman-temannya pada Kamis (4/5).
Sejumlah perempuan mendekati Nita dan mencoba untuk menenangkannya. Sesekali mereka juga mengelus pundak Nita untuk membantu meredakan kesedihannya.
Perkataan demi perkataan terus disampaikan oleh sejumlah perempuan itu agar Nita kembali semangat. Dirinya terlihat seakan-akan tak tahu harus melakukan apalagi.
Sama dengan Nita, raut kesedihan juga nampak jelas dari Wajah Nurman (37) pemilik toko bernama Aileen Ceel. Ia hanya berhasil menyelamatkan sejumlah kantong berisi kardus ponsel yang sekiranya masih selamat karena disimpan dalam brankas miliknya.
"Toko saya sudah hancur lebur, gak bersisa. Ini yang kubawa sisa-sisa dari brankas, semoga masih ada yang selamat. Tapi sepertinya, sudah meleleh," kata dia.
Jika dihitung kerugian yang dialaminya mencapai Rp 2 miliar. Jumlah kerugian itu bukan sesuatu yang mudah untuk direlakan olehnya selain pasrah. Namun ia berharap ada relokasi untuk berdagang sementara.
"Harapan paling realistis sih kita sama pedagang lain ada tempat relokasi lain, biar bisa jualan lagi. Kalau menuntut ganti rugi kayaknya mustahil," tandas Nurman.
(abq/iwd)