Beredar Undangan Aksi Damai di Kantor PWNU Jatim, Panglima NABRAK: Batal!

Beredar Undangan Aksi Damai di Kantor PWNU Jatim, Panglima NABRAK: Batal!

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 03 Mei 2023 21:31 WIB
Demo NABRAK PWNU Jatim
Surat pemberitahuan aksi di depan kantor PWNU Jatim. (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Sebuah undangan demonstrasi di Kantor PWNU Jatim viral di sejumlah grup WhatsApp politik di Jawa Timur.

Dalam undangan yang didapat detikJatim, penanggung jawab aksi demonstrasi ini yakni Nahdliyin Bergerak (NABRAK). Di dalam edarannya tercantum 2.000 massa yang akan hadir untuk menyikapi dinamika Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur dalam beberapa waktu belakangan ini.

Aksi itu rencanannya akan digelar besok Kamis (4/5), pukul 10.00 WIB di Kantor PWNU Jatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain dinamika NU di Jatim, NABRAK mempertanyakan figur capres cawapres yang muncul saat ini, tapi tidak ada yang merepresentasikan kader NU.

Surat itu ditandatangani oleh Wakil Panglima Nahdliyin Bergerak yakni KH Abdul Hamid Hukib.

ADVERTISEMENT

Saat dikonfirmasi detikJatim, Panglima NABRAK, Firman Syah Ali membenarkan perihal undangan tersebut. Namun, dia memastikan bahwa aksi demo tersebut dibatalkan. Sebab, bisa berpotensi memunculkan perpecahan antar warga Nahdliyin.

"Terkait dengan rencana kegiatan Warga Nahdliyin di depan Kantor PWNU Jatim besok hari Kamis tanggal 4 Mei 2023 yang rencananya dilaksanakan oleh organisasi Nahdliyin Bergerak (NABRAK) berdasarkan surat pemberitahuan yang ditandatangani oleh Wakil Panglima NABRAK, Abdul Hamid Roqib, maka dengan ini, saya, Firman Syah Ali, sebagai Panglima NABRAK menyatakan pembatalan kegiatan tersebut," tegasnya, Rabu (3/5/2023).

Dia meminta kepada seluruh anggota NABRAK yang terlanjur berangkat ke Surabaya untuk kembali pulang.

"Serta menyerukan kepada anggota NABRAK yang saat ini sedang dalam perjalanan untuk kembali ke daerahnya masing-masing," tambahnya.

Keponakan Mahfud MD ini menegaskan, jika tetap dilanjutkan, demo tersebut rentan ricuh.

"Suasananya tidak memungkinkan dengan massa sebanyak itu dan rawan disusupi," tandasnya.




(dpe/dte)


Hide Ads