Libur lebaran 1444 H telah selesai, arus lalu lintas di tol kembali normal. Meski demikian, Jasa Marga memiliki sejumlah catatan dan evaluasi selama arus mudik dan balik libur Lebaran 2023.
General Manager Representative Office (RO) 3 Jasa Marga Surabaya-Gempol (Surgem) Dominicus Hari Pratama yang menyampaikan bahwa evaluasi atau catatan dari Jasa Marga itu terkait hal yang masih dinilai kurang dan akan menjadi perhatian agar tidak terulang lagi.
Hari menyebutkan ada 3 poin yang menjadi evaluasi selama arus mudik hingga balik pada Idul Fitri 1444 Hijriah. Dia mengaku bahwa hingga saat ini masih ada pengendara yang kekurangan saldo e-toll.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, hal itu masih terjadi ketika masyarakat hendak membayar di Gerbang Tol (GT). Imbasnya, penumpukan kendaraan di gerbang tol tidak terelakkan. Dari data Jasa Marga, ada sebanyak 289.535 kendaraan yang masuk ke Surabaya. Dominicus mengatakan 7% atau 20.268 pengendara di antaranya kekurangan saldo e-toll saat berada di GT.
"Ada 7% pengemudi yang kekurangan saldo e-toll. Ke depan, harap pemudik dapat mengisi saldo di Rest Area," kata Hari saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (2/5/2023).
Hari mengakui tidak semua gerbang tol melayani pengisian saldo e-toll. Sehingga, ia ingin adanya kesadaran dan kewajiban pengguna jalan tol untuk mengisi di minimarket atau gerai yang menyediakan saldo e-toll.
Evaluasi kedua dari Jasa Marga ialah kepadatan yang terjadi di rest area baik selama masa mudik maupun balik. Dia mengaku sempat mengamati adanya kepadatan hingga terjadinya penutupan rest area.
"Ada kepadatan di rest area KM 725 ruas tol Surabaya-Mojokerto," imbuh dia.
Hari menegaskan, hal itu merupakan imbas dari banyaknya pemudik yang beristirahat maupun mengisi BBM di rest area. ia pun mengakui bila rest area di KM 725 berfungsi tidak maksimal.
"Masih sekitar 80% (proses pembangunan), sehingga (daya tampung) terbatas," sambungnya.
Hari menerangkan, bila pengerjaan tuntas, daya tampung kendaraan bisa mencapai 200 unit mobil kecil atau sekelas minibus.
Evaluasi ketiga adalah exit tol Pandaan dan Singosari. Hari mengungkapkan pihaknya bersama beberapa instansi terkait sempat melakukan rekayasa lalu lintas.
Menurutnya, hal itu disebabkan volume kendaraan yang terus menerus bertambah selama arus mudik hingga lebaran 1444 H.
"Buka tutup jalan sempat kami lakukan. Sama-sama siang hari, sekitar pukul 10.00 sampai 11.00 WIB," ujar dia.
Hari menyebutkan bahwa 2 kebijakan itu diterapkan di waktu yang hampir bersamaan. Bahkan, ia menyebut SDM sesuai dengan rencana, yakni ada 14 petugas tambahan yang bekerja selama periode mudik dan balik.
"Untuk SOP, terkait 34 alat mobile reader yang sudah disiagakan, yang dioperasikan sebanyak 25 mobile reader. Lalu, ada fasilitas tambahan lain yang dioperasikan ada 10 CCTV dan 1 VMS. Kemudian sarana lain sebanyak 374 water barrier dan 600 rubber cone (untuk keperluan pengaturan arus lalu lintas, apabila diperlukan contra flow) tetap disiagakan walaupun selama periode mudik dan balik tidak ada rekayasa lalin," tutupnya.
(dpe/iwd)