.webp)
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan istrinya Arumi Bachsin memanfaatkan momen Lebaran Ketupat untuk mudik ke Trenggalek. Ia bersilaturahmi dengan masyarakat dan tetangga di sekitar rumah.
Emil mengatakan Lebaran kali ini menjadi berbeda dengan tahun sebelumnya. Ini merupakan tahun pertama tidak ditemani oleh sang ayah Hermanto Dardak.
"Biasanya saat ayah saya masih ada, kami janjian bareng-bareng di hari pertama hari kedua akan ke Trenggalek. Cuma ya takdir berkata lain Bapak pada Agustus kemarin meninggal. Jadi hari pertama Lebaran kami ziarah ke makam beliau dulu di Kalibata," kata Emil, Sabtu (29/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Emil mengaku belum lengkap rasanya jika tidak mudik atau berlebaran di tempat keluarga besarnya, di Jalan Wahid Hasyim Trenggalek.
"Rasanya nggak lengkap kalau nggak ke Trenggalek dan momen kupatan inilah, kami sempatkan ke sini, sekaligus bersilaturahmi bersama dengan warga di sekitar rumah kami di Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek," ujarnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini mengatakan, mudik kali ini bertepatan dengan perayaan Lebaran Ketupat. Momen inilah yang ditunggu-tunggu, karena atmosfernya berbeda dengan perayaan Lebaran Ketupat di tempat lain.
"Saya sudah cukup lama tidak bisa ikut Lebaran Ketupat, karena saat kupatan selalu terbentur dengan agenda kedinasan. Alhamdulillah tahun ini bisa ikut lagi," imbuhnya.
Arumi juga mengaku kangen mudik dan berlebaran di Trenggalek. Tak hanya kangen dengan suasananya, Arumi juga kangen dengan aneka kulinernya.
"Yang dikangeni di Trenggalek pindang daging, ayam bumbu rujak, kemudian juga ayam lodho, tapi kalau ayam lodho kalau kita kangen banget biasa kita kirim ke Surabaya, kalau pindang jarang," kata Arumi.
Menurutnya, meskipun aneka kuliner tersebut bisa didapatkan di daerah lain, namun cita rasa olahan rumahan di Trenggalek dinilai berbeda.
"Seperti pecel, di Madiun atau Tulungagung ada, tapi beda rasanya," tutupnya.
(sun/iwd)
