Selama bulan Ramadhan, volume sampah di Surabaya mengalami kenaikan. Dalam sehari, terdapat lebih dari 1.700 ton sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. Kenaikannya mencapai 100 ton.
"Biasanya data rata-rata masuk TPA per hari 1.602 ton. Di bulan Ramadhan menjadi 1.712 ton per hari," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro saat dihubungi wartawan, Jumat (28/4/2023).
Hebi menyebut, saat Ramadhan memang ada kenaikan sampah sebanyak 100 ton per harinya. Namun, kenaikan itu lebih sedikit dibandingkan prediksi DLH.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prediksi kami untuk Ramadhan di tahun 2023, ada kenaikan sekitar 200 ton per hari, ternyata hanya 100 ton per hari," ujarnya.
Sementara saat Lebaran, sampah yang masuk ke TPA Benowo lebih sedikit dibandingkan Lebaran. Per harinya ada lebih dari 1.600 ton per hari.
"Pada saat hari H lebaran turun. Tanggal 21 April sampah masuk TPA 1.622 ton pada hari tersebut, di bawah rata-rata per hari. Tanggal 22 April sampai 23 April sekitar segitu (1.622 ton)," jelasnya.
Untuk sampah plastik yang masuk ke TPA Benowo, persentasenya sekitar 22 persen.
"Kalau spesifik plastik bisa dihitung dari komposisi sampah Surabaya di mana plastiknya sekitar 22 persenan," pungkasnya.
Hebi pun mengimbau masyarakat untuk mengurangi sampah sehari-hari. Hal ini akan berdampak dalam mengurangi laju volume sampah di Surabaya.
Ada pun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi volume sampah di TPA, diantaranya bekerja sama dengan berbagai pihak, membuat bank sampah, TPS reuse, reduce, dan recycle (3R), kampung peduli iklim, hingga kampung zero waste.
Diketahui, sampah yang paling banyak di Surabaya berasal dari domestik. Karena penduduk Kota Pahlawan jumlahnya banyak, sehingga semua limbah bisa masuk termasuk non warga Surabaya.
(hil/fat)