Lebaran selalu dimanfaatkan perantau untuk pulang ke kampung halaman. Selain untuk bersilaturahmi, banyak juga masyarakat yang sengaja menunjukkan keberhasilan di rantau.
Bagi orang desa, ukuran keberhasilan orang yang mudik dari rantau biasanya dilihat dari apa yang dibawa. Termasuk bagaimana penampilannya saat ada di kampung.
Sehingga, saat mudik ke kampung halaman, mereka pasti akan menunjukkan kemewahan. Yakni membawa barang-barang yang di kampungnya masih dinilai mewah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang dilakukan Madra'i (36), seorang pemudik tujuan pulau Raas, Madura. Ia mengaku selama 10 taun lebih mengais rezeki di Pulau Dewata Bali.
Bapak beranak dua ini sehari-hari berjualan nasi goreng keliling di kawasan Kuta, Bali. Di sana, ia bersama anak dan istrinya tinggal di kamar kos-kosan.
"Saya sengaja naik sepeda motor dari Bali sama istri. Lantas nyeberang ke pulau Raas," ujarnya.
Ia mengaku rela naik sepeda motor dari Bali. Lalu menyeberang via kapal ke Pulau Raas. Setidaknya, agar dapat menunjukkan ke sanak famili di desa bahwa taraf kehidupannya terbilang mapan.
"Sepeda motor saya aslinya ya sepeda tua. Cuma biar keliatan sudah mapan, saya sengaja sewa Yamaha N-Max," tutur Madra'i sembari terkekeh.
Ia mengaku tak sendirian menyewa sepeda motor demi terlihat mapan. Hal ini juga banyak dilakukan sesama perantau lainnya. Tujuannya sama, yakni ingin dilihat jika sudah berhasil dan mapan.
"Jangan dikira, mereka yang bawa kendaraan atau motor plat DK (Bali) itu pasti miliknya. Wong di sana rental kendaraan kan sangat gampang, murah pula," akunya sambil terbahak.
Namun, ketika sudah sampai kampung, semua barang yang dibawa tersebut akan dinilai pasti miliknya. Dan itu menjadi ukuran keberhasilan di rantau.
Hal senada disampaikan Rizky, perantau Madura yang mengaku bekerja sebagai sopir travel di Pulau Bali. Ia rela membawa beberapa kotak kardus berisi barang elektronik.
"Di kampung itu juga akan keliatan modern jika membawa pulang barang-barang elektronik atau digital," cetusnya.
Meski bagi orang kota, mungkin hal tersebut sudah biasa. Misalnya magic com, heater air, dan alat elektronik maupun barang digital lainnya.
"Makanya, di kampung itu akan dilihat modern dan berhasil tergantung apa yang dibawa dari rantau," kata Rizky.
Madra'i dan Risky merupakan sejumlah potret perantau dari Bali yang hendak mudik untuk merayakan Lebaran di kampung halamannya, Pulau Raas, Madura.
Meski harus melalui perjuangan ekstra untuk dapat menyeberang ke pulau, namun hal ini sebanding dengan kebahagiaan bisa berlebaran di kampung halaman dan bersama keluarga.
(hil/fat)