Sejumlah calon penumpang tujuan Madura dan pulau sekitarnya mengaku tidak kebagian tiket untuk pulang mudik 2023. Mereka rela bertahan di pelabuhan selama beberapa hari.
Seperti terjadi di Pelabuhan Jangkar, Situbondo. Sejumlah calon penumpang bertahan demi mendapatkan tiket jadwal keberangkatan berikutnya.
Bahkan ada yang mengaku rela menginap di pelabuhan selama beberapa hari. Kendati dengan kondisi seadanya karena fasilitas pelabuhan terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah lima harian bertahan di sini," tutur seorang penumpang dari Bali, Miftahul (37), ketika berbincang dengan detikJatim, Rabu (19/4/2023).
Pria mengaku asal Pulau Raas, Sumenep ini berniat menyeberang ke Madura untuk mudik Lebaran. Ia bermaksud langsung membeli tiket kapal penyeberangan via loket pelabuhan.
"Selain memang ada lonjakan penumpang pada Lebaran ini, sistemnya pembelian tiketnya online dan offline," kata pria mengaku bekerja sebagai pedagang di Bali ini.
![]() |
Sehingga, penumpang yang beli tiket secara langsung di loket kadang tidak kebagian. Sebab sudah terbeli penumpang yang membeli tiket secara online.
"Sudah antre, begitu sampai gilirannya ternyata sudah habis. Ya terpaksa menunggu jadwal berikutnya. Itupun belum tentu dapat juga," gerutu Miftahul.
Data dihimpun, selama arus mudik Lebaran tahun ini setiap tanggal ganjil penyeberangan ke Pulau Raas ada 2 trip. Sementara pada tanggal genap sehari sekali.
Kapasitas kapal penyeberangan fery hanya 250 penumpang sekali jalan. Sedangkan jumlah calon penumpang tidak jarang mencapai sekitar 2-3 kali lipatnya.
Meski sudah dilakukan beberapa kebijakan pendukung untuk mencairkan kepadatan penumpang di pelabuhan. Salah satunya dispensasi syarat penumpang, penambahan trip, serta beberapa terobosan lainnya.
Kepadatan dan antrean penumpang tetap saja terjadi. Kendati juga segera dapat terurai. Namun, terjadi kembali pada jadwal-jadwal keberangkatan berikutnya.
(hil/fat)