Siswa SLB Trenggalek Isi Ramadhan dengan Belajar Baca Al-Qur'an Braile

Siswa SLB Trenggalek Isi Ramadhan dengan Belajar Baca Al-Qur'an Braile

Adhar Muttaqin - detikJatim
Kamis, 13 Apr 2023 21:31 WIB
Siswa Tuna Netra Trenggalek Isi Ramadhan dengan Belajar Baca Al-Quran Braile
Siswa SLB Tuna Netra belajar baca Al-Qur'an braile (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Sejumlah siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Trenggalek mengikuti rangkaian program pondok ramadhan, dengan berbagai kegiatan keagamaan. Khusus untuk siswa tuna netra belajar membaca Al-Qur'an braille.

Meski secara fisik memiliki sejumlah keterbatasan, para siswa SLB Kemala Bhayangkari 1 Trenggalek tampak semangat mengikuti pondok ramadhan. Kegiatan tahunan tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yakni tuna netra dan non tuna netra.

Kepala SLB Kemala Bhayangkari 1 Trenggalek Yessy Kurniawati, mengatakan kelompok tuna netra mendapatkan program pembelajaran membaca Al-Qur'an braille. Sedangkan siswa berkebutuhan khusus lain, seperti tuna rungu, autis, tuna daksa dan tuna grahita mendapat materi ilmu agama secara umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin siswa tuna netra ini juga bisa membaca Al-Qur'an, kalau murottal atau menghafal anak-anak bisa lebih cepat, tapi kalau membaca Al-Qur'an braille butuh proses," kata Yessi di kantornya Jalan HOS Cokroaminoto, Kamis (13/4/2023).

Menurutnya untuk belajar membaca Al-Qur'an braille harus diajarkan secara perlahan-lahan. Sebab dalam braille kitab suci tersebut tidak hanya berupa huruf saja, namun juga terdapat berbagai tanda baca.

ADVERTISEMENT

Dengan dibimbing guru dan ustaz, para siswa tampak serius dalam membaca Al-Qur'an. Jari-jemari siswa tuna netra tersebut secara meraba tiap huruf untuk mengidentifikasi ayat yang hendak dibaca.

"Braille itu prosesnya lama, walaupun seminggu sekali kami ajarkan melalui pendidikan agama, tetapi untuk bisa membaca dengan lancar itu lama," imbuhnya.

Pihaknya berharap dengan program pondok ramadhan tersebut para siswa dapat lebih intensif dalam belajar ilmu agama.

Sementara itu salah seorang siswa Nang Widodo mengaku sudah tiga tahun belajar membaca Al-Qur'an braille, ia mengaku senang bisa membaca kitab suci.

"Sudah tiga tahun, masih belum lancar, tapi senang bisa baca Al-Qur'an," jelasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads