Siti Chotijah (40) dan suaminya Kuswoyo (37) tak menyangka rujukan ke RS untuk operasi caesar bikin mereka jadi serbasalah. Siti terpaksa tertahan di rumah sakit bersama bayinya karena kurang biaya.
Siti yang sedang hamil tua dirujuk ke RS Muslimat Ponorogo setelah memeriksakan kandungannya di salah satu faskes di Ponorogo. Sementara dirinya dan suaminya merupakan warga Madiun.
Kuswoyo mengaku dirinya hanya menuruti saran ketika mendapatkan surat rujukan ke RS Muslimat. Istrinya dirujuk ke rumah sakit itu agar bisa menjalani operasi caesar.
"Akhirnya ke RS Muslimat karena dirujuk ke sini, tapi ternyata kesulitan biaya kena Rp 8,1 juta," ujar Kuswoyo ketika ditemui di RS Muslimat, Minggu (9/4/2023).
Pasutri warga Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun itu tidak bisa berbuat banyak. Proses operasi caesar pada 6 April 2023 berlangsung lancar.
Namun, Siti bersama bayi perempuan yang dia lahirkan masih harus berada di RS hingga hari keempat pasca-lahiran.
"Ini sudah hari keempat, tidak bisa pulang karena uangnya kurang," tutur Siti.
Dia mengatakan bahwa seharusnya jadwal pulangnya tanggal 8 April 2023. Namun hingga kemarin ia dan suaminya belum bisa melunasi biaya administrasi.
"Uang saya hanya Rp 3 juta, habisnya Rp 8 juta. Saya pasien umum, surat keterangan dari desa tidak ada karena kerjanya di Ponorogo, asal saya Madiun," terang Siti.
Kuswoyo sebagai suami mengakui bahwa dirinya tidak mampu melunasi biaya itu. Sebagai pekerja bangunan dirinya tidak memiliki BPJS Kesehatan.
Pria itu makin merasa serbasalah karena tidak bisa mendapatkan surat keterangan tidak mampu dari desanya. Sebab selama ini dia bekerja di Ponorogo.
"Saya kerja di Ponorogo, tukang bangunan. Jadi tidak punya surat keterangan tidak mampu, juga tidak punya BPJS," imbuh Kuswoyo.
Biaya makin bengkak dan penjelasan RS. Baca di halaman selanjutnya.
(dpe/iwd)