.webp)
Banjir membayangi Kota Malang jika curah hujan tinggi. Sebanyak 7 Early Warning System (EWS) akan dipasang sebagai alat pendeteksi banjir.
Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno mengungkapkan, lokasi pemasangan 7 EWS baru tersebut adalah di Jalan Mergan, Jalan Muharto, Jalan Raya Tlogomas, Jalan Ahmad Yani, Jalan Sunandar Priyo, Jalan Jaksa Agung Suprapto dan Jalan Ki Ageng Gribig.
Dengan begitu, sudah ada 13 EWS yang bakal mendeteksi potensi banjir di Kota Malang. Sebelumnya 6 EWS sudah dipasang yakni di Jalan Candi, Jalan Bukit Barisan, Jalan Sawojajar, Jalan Sudimoro, Jalan Blimbing dan Jalan Bareng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk titik pemasangannya, kami lebih orientasikan di sekitar wilayah DAS dan sungai sungai langganan banjir. Jadi spotnya di sekitar DAS Brantas dan spot wilayah yang rawan banjir," terang Prayitno kepada wartawan, Rabu (5/4/2023).
Menurut Prayitno, EWS tersebut mampu mendeteksi banjir lebih dini. Laporan data EWS itu nantinya akan digunakan sebagai pedoman memitigasi ancaman potensi bencana banjir di Kota Malang.
Tujuh EWS baru yang akan dipasang dilengkapi dengan fitur, sensor kamera dan komponen yang lebih baik dari EWS yang sudah ada di Kota Malang.
"Untuk titik pemasangannya, kami lebih orientasikan di sekitar wilayah DAS dan sungai sungai langganan banjir. Jadi spotnya di sekitar DAS Brantas dan spot wilayah yang rawan banjir," tuturnya.
Sementara pemasangan EWS dan koordinasi dengan pihak di wilayah ketinggian tersebut menurutnya sebagai langkah mitigasi dalam menghadapi potensi banjir di Kota Malang.
"Jadi laporan dari wilayah ketinggian itu jika ada hujan lebat, akan diteruskan ke (grup koordinasi) Kelurahan Tangguh agar menjadi kewaspadaan," tandasnya.
(mua/fat)
