Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika mengatakan bahwa banjir yang melanda wilayah Kota Malang memang disebabkan karena faktor cuaca ekstrem. Kendati begitu, pihaknya akan menanyakan kepada dinas terkait sekaligus asisten pemerintahan bidang pembangunan soal perencanaan penanganan banjir yang sudah dimiliki.
"Ini faktor cuaca atau alam, di mana ada hujan ekstrem. Jangankan di Indonesia, di Amerika dan negara maju jika kena cuaca ekstrem akan terjadi banjir," ujar Made kepada wartawan, Sabtu (25/3/2023).
"Tapi itu bukan alasan utama. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan asisten pemerintahan bidang pembangunan dan perencanaan yang katanya sudah punya master plan penanganan banjir," sambungnya.
Made mengaku telah memberikan tugas kepada Komisi C bidang pembangunan untuk mengagendakan rapat dengar pendapat. Jika perlu dalam proses hearing nanti diikuti oleh seluruh pimpinan beserta anggota DPRD Kota Malang yang berjumlah 45 orang tersebut.
"Saya sudah menugaskan Komisi C untuk hearing. Kalau perlu dengan 45 anggota dewan untuk pemaparan ini, karena ini kan mau pembahasan APBD 2024. Kalau master plan banjir itu PUPR betul-betul bisa meyakinkan bisa mengatasi banjir, ya sudah kita fokus aja untuk APBD 2024, kita fokuskan pada penanganan banjir, karena kan dibutuhkan anggaran yang besar," terang politikus PDIP tersebut.
Made menegaskan bahwa DPRD Kota Malang bukan dalam kapasitas menyetujui atau menolak. Namun lebih kepada melihat keseriusan Pemkot Malang dalam upaya penanganan banjir.
Besaran kebutuhan alokasi anggaran dalam master plan penanganan banjir itu yang menjadi pembahasan nantinya.
"Kami di dewan bukan kapasitas untuk menyetujui atau menolak, karena teknisnya ada di dinas terkait. Master plan itu pasti nanti ada kaitannya dengan anggaran. Di situlah peran dewan untuk menyetujui atau menambah atau mengurangi anggaran yang diajukan," tegasnya.
Menurut Made, DPRD Kota Malang mendorong Pemkot Malang fokus dalam penganggaran APBD untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Contohnya banjir, persoalan yang terus dihadapi dan tak kunjung ada penyelesaian.
"Jadi kami ingin APBD fokus mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di Kota Malang. Jangan mengatasi akibat permasalahannya saja, namun penyebab dari permasalahan itu juga harus diatasi," tuturnya.
Seperti diberitakan, banjir di Kota Malang setelah hujan lebat 1 jam membuat warga dan pedagang merana. Banjir yang menerjang rumah warga itu untuk pertama kalinya juga merendam Pasar Kasin.
(hil/dte)