Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, selama Ramadhan terdapat puluhan remaja yang sudah dikirim ke Liponsos Keputih. Remaja ini diamankan saat melakukan perang sarung.
"Sekitar 20 remaja (merawat penghuni Liponsos) selama Ramadhan," kata Eddy kepada wartawan, Selasa (4/4/2023).
Sanksi sosial kepada remaja di Liponsos ini dilakukan selama sepekan. Waktu sepekan itu adalah maksimal bagi remaja dengan melihat sisi psikologi mereka.
"Karena mereka usianya antara 15,16,17. Jangan sampai psikologis anak (terdampak)," ujarnya.
Usai menjalani sanksi sosial, mereka akan dikembalikan ke orang tuanya untuk mendapatkan pengawasan lebih lanjut. Setelah itu, puluhan remaja itu juga akan mengikuti Sekolah Kebangsaan.
"Jadi setelah mereka tertangkap (selanjutnya menjalani sanksi sosial) kami minta membuat surat pernyataan untuk bersedia (mengikuti) Sekolah Kebangsaan. Setelah lebaran," jelasnya.
Menurutnya, perang sarung ini dilakukan untuk menunjukkan eksistensinya sebagai remaja. Namun apa yang dilakukan meresahkan warga.
"Gaya-gayaan, mereka kumpul suatu tempat diajak temannya, sebenarnya tidak ada musuh. Kalau ada kelompok teriak-teriak, tidak ada motif. Gagah-gagahan kalau melihat fenomena perang sarung," pungkasnya.
(esw/iwd)