.webp)
Luapan air Bengawan Njero kembali menggenangi sejumlah desa di Lamongan. Banjir terjadi akibat tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir.
Sejumlah desa di Lamongan yang terendam banjir luapan Bengawan Njero itu tersebar di Kecamatan Turi, Deket, Kalitengah, Glagah dan Karangbinangun.
Tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir membuat debit air sungai yang ada di anak sungai Bengawan Solo ini meluap. Salah satunya di Desa Weduni yang membuat air masuk ke pemukiman warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang sama juga dialami oleh warga yang ada di 3 desa di Kecamatan Turi, yaitu Desa Pomahanjanggan, Kemlagilor dan Kepudibener. Desa-desa ini kembali terendam banjir karena air kiriman dari wilayah selatan dan Bengawan Njero tak sanggup menampungnya karena tingginya debit air.
"Iya mas, banjir datang lagi karena kiriman dari selatan," kata Irul, warga Desa Turi, Selasa (4/4/2023).
Selain menggenangi pemukiman warga, banjir juga merendam akses jalan. Banjir yang melanda kembali ini membuat para pelajar harus berjalan kaki dan ekstra hati-hati saat berangkat atau pulang sekolah.
"Kalau ketinggian air ya beragam mas, ada yang terendam 20 cm ada yang lebih tinggi," ujar Irul.
Akibat banjir tahunan yang kembali menggenang ini, petambak juga dihadapkan dengan kerugian yang tidak sedikit, termasuk kerugian materiil akibat ikan-ikan budidaya mereka hanyut terbawa banjir.
Warga berharap agar ada solusi terbaik untuk banjir tahunan ini karena hampir tiap tahun kawasan Bengawan Njero ini selalu jadi pemicu banjir.
"Kami berharap agar pemerintah bisa mencarikan solusi agar banjir tidak terjadi setiap tahun saat musim hujan," tutur Nur Amir, warga Kecamatan Kalitengah.
(abq/iwd)
