Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman dua korban mobil yang tercebur ke Sungai Dusun Banaran, Desa Sidotentrem, Bangilan, Tuban. Kedua korban yang merupakan kakak-adik dimakamkan berdampingan.
Keranda jenazah Alvi Nararya Hardian Sabastyar (28) dan adiknya, Alfrio Anfasya Hardian Maula (21) terlihat digotong secara bergantian dengan diiringi kalimat tahlil dari keluarga dan petakziah.
Supriyati, bibi sekaligus kepala Desa Sidokumpul mengatakan kedua keponakannya itu dimakamkan berdampingan. Kedua dimakamkan secara berdampingan di pemakaman setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua jenazah keponakan (saya) yang masih bujang. Dimakamkan berdampingan di makam Dusun Talok sini," kata Supriyati.
Menurut Supriyati, musibah yang dialami keponakannya terjadi saat sepulang mengantarkan kue dari dari rumah pamannya di Dusun Banaran, Desa Sidotentrem, Minggu (2/4). Namun nahas di tengah perjalanan mobil itu celaka tercebur sungai.
"Itu habis dari rumah omnya di Banaran untuk ngantar kue, terus waktunya buka puasa. Yang kakak itu sempat batalkan puasa minum dan makan buah, yang adik belum batalkan puasa saat kejadian. Yang nyetir itu adiknya," tutur Supriyati sambil menangis sesenggukan.
Diketahui, Alvi sudah prajabatan jadi PNS dokter. Sedangkan sang adik, Alfrianto akan segera diwisuda dari fakultas kedokteran.
"Keponakan saya itu baru pulang satu hari di sini, terus cerita mau ke Semarang mau sekolah lagi. Yang kakaknya dokter sudah prajabatan PNS terus adiknya itu akan wisuda kedokteran tahun ini. Ya Allah," tutur Supriyati.
Kedua almarhum merupakan anak dari pasangan Harsito dengan Leni. Bapak kedua korban merupakan anggota TNI yang baru pensiun.
Sebelumnya, sebuah mobil warna hitam terjun bebas dari jembatan di Jalan Raya Dusun Banaran, Desa Sidotentrem, Bangilan, Tuban. Dua orang di dalam mobil itu ikut terseret derasnya air sungai.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, saat jam buka puasa, Minggu (2/4). Warga yang hendak menolong terdengar teriak-teriak saat mobil itu terseret arus sungai. Proses evakuasi berlangsung dramatis.
(abq/dte)